DENPASAR-fajarbali.com | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Warmadewa (warmadewa.ac.id) melalui Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan (HMPS IP) menggelar Talk Show HIMIP BATIK #3 dengan mengusung tema “Memaknai Politik : Bagaimana Anak Muda Harus Menyikapi?" di Ruang Auditorium Widya Sabha Uttama Unwar, Jumat (11/4/25).
Talk Show HIMIP BATIK #3 (Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan Bahas Politik) ini mengundang siswa siswi SMA/K sebagai peserta dan menghadirkan narasumber kenamaan.
Di antaranya, Dr. Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si., (Anggota MPR / DPD RI Provinsi Bali), Drs. I Gusti Ngurah Wiryanata, M.Si., (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali) dan Agung Bagus Pratilesa Linggih (Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali Periode 2024 - 2029).
Ketua Panitia, Kadek Surya Dewantara, menyampaikan kegiatan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan wadah penting untuk membuka wawasan generasi muda terhadap dunia politik.
Menurutnya, anak muda diharapkan mampu memahami pentingnya peran politik dalam proses pengambilan keputusan yang berpengaruh pada masa depan bangsa.
"Anak muda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong mereka untuk aktif memanfaatkan politik secara positif," ungkapnya
Ia menambahkan, HIMIP BATIK #3 memiliki tiga tujuan. Pertama, memberikan pemahaman tentang politik sejak dini di kalangan anak muda, menumbuhkan sikap kritis dan kepedulian terhadap isu sosial dan politik serta membantu mem-branding Universitas Warmadewa, khususnya Program Studi Ilmu Pemerintahan, kepada siswa/i SMA/SMK di Bali.
Talk show berlangsung secara interaktif dan menjadi ruang dialog terbuka bagi peserta untuk memahami bahwa politik bukan hanya milik elit, tetapi juga medan partisipasi aktif generasi muda dalam menentukan arah masa depan bangsa.
Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unwar, Drs. I Wayan Sudana, M.Si., dalam sambutannya menyoroti berbagai dimensi dalam dunia politik yang harus dipahami mahasiswa, mulai dari sistem politik Indonesia, pentingnya pendidikan politik, hingga penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi politik.
Ia mendorong mahasiswa agar aktif mengamati, menganalisis, dan bahkan memengaruhi kebijakan publik melalui cara yang konstruktif dan bertanggung jawab.
Kegiatan HIMIP BATIK juga dipandang sebagai wadah strategis untuk mengembangkan kepemimpinan politik di kalangan generasi muda, termasuk pemahaman mengenai posisi mereka sebagai bagian dari infrastruktur politik yang memberi input pada pembuat kebijakan (suprastruktur politik).
Ia menutup sambutannya dengan harapan besar agar para mahasiswa peserta HIMIP BATIK dapat menyikapi politik secara lebih bijak dan aktif, serta turut membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Memahami politik adalah kunci untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Mari kita maknai peran kita dan terus bergerak demi Indonesia yang lebih maju." tutupnya