Seluruh pengurus dan kader Partai Gerindra berbaur dengan seluruh lapisan masyarakat
Gianyar
“Semestinya ada kesepakatan terlebih dahulu, antara sekolah dengan komite mereka masing-masing. Kalau sekolah menentukan langsung tanpa komunikasi dengan komite dan menimbulkan keluhan, maka itu sudah keliru,” terangnya.
Petani yang akan mengangkut hasil panen, harus menempuh jarak cukup jauh. “Kondisi ini menyebabkan hasil panen tidak bisa masuk ke kantong petani secara maksimal,” jelas petani ini. Disebutkan, beberapa titik KUT sudah hancur, karena terkikis air saluran irigasi dan hujan. Kondisi sangat parah bila musim hujan tiba dan tidak bisa dilakui sepeda motor.
Dijelaskan, kelangkaan yang terjadi beberapa waktu lalu dikarenakan situasi libur panjang dan kantor agen tutup sehingga menyebabkan pendistribusian gas LPG terhambat. “Ini karena libur panjang, kantor agen tutup dan menyebabka sejumlah distribusi menjadi terhambat,” ujarnya.
“Ya, kalau dirata-ratakan, setiap penyuluh mengawal 17 subak, namun kerja kami efektif,” jelas Sumpahyani. Dikatakan, untuk idealnya, satu penyuluh menangani satu desa, sehingga kinerja penyuluh bisa tepat sasaran.
Ketua DPC Gerindra Gianyar I Wayan Tagel Arjana mengaku senang dengan bergabungnya Bajera yang dia nilai sebagai salah satu tokoh masyarakat di Ubud.
Diakui Wayan Suamba, target atau realisasi tidak tercapai karena adanya kebijakan pembebasan pembayaran denda bagi penunggak retribusi KIR. “Target yang dipasang termasuk pembayaran denda, namun ada kebijakan pembebasan pembayaran denda, sehingga realisasi tidak tercapai,” ujar Suamba.
“Saya tidak masalah, walaupun satu desa, bagi saya tidak masalah. Termasuk teman-teman juga tidak akan masalah sepanjang sama-sama memahami sistem yang akan dipakai. Sistem tidak ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, karena gotong royong sistemnya,” ujar Rai Warsa.
“Dengan memanfaatkan pekarangan untuk ditanami dengan tanaman pangan sangatlah tepat untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga, disamping itu juga dapat meningkatkan pendapatan keluarga,” terang Ny Surya Adnyani Mahayastra.
Simposium FSTPT XXV siap menjadi platform yang sangat baik bagi para peneliti, praktisi, pejabat publik, dan mahasiswa, dan stakeholder dari Indonesia dan luar negeri untuk bertukar pikiran kajian, pandangan, ide dan pengalaman terkini dalam pengembangan sektor transportasi.