Sekda Badung Wayan Adi Arnawa membuka Pawai Ogoh-Ogoh PAUD se-Desa Ayunan Abiansemal, Kamis (16/3/2023) di Wantilan Kantor Desa Ayunan, Abiansemal.
MANGUPURA – Fajarbali.com | Pembentukan karakter dan mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia merupakan tujuan dari pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia menjadi cerdas, namun juga harus memiliki kepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan nilai-nilai luhur budaya lokal, demikian disampaikan Sekda Badung Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Giri Prasta saat membuka acara Pawai Ogoh-Ogoh Siswa PAUD se-Desa Ayunan Abiansemal, Kamis (16/3/2023) bertempat di Wantilan Kantor Desa Ayunan.
Sebagai wujud apresiasi atas pelaksanaan acara tersebut, pada kesempatan itu Sekda Adi Arnawa menyerahkan dana motivasi Pemkab Badung sebesar Rp 20 juta. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung Gusti Made Dwipayana, Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa bersama Bunda PAUD Abiansemal, Perbekel Ayunan dan Bendesa Adat Ayunan.
“Mewakili Bapak Bupati dan atas nama Pemerintah Kabupaten Badung saya menyambut baik pelaksanaan acara pawai ogoh-ogoh ini dalam rangka menumbuh kembangkan kreativitas dan membangun karakter anak-anak, dan yang tidak kalah penting untuk mendorong anak-anak memahami kearifan budaya lokal kita terkait dengan perayaan Hari Suci Nyepi,” ujarnya.
Sekda Adi Arnawa juga menyebut Pemerintah Kabupaten Badung melalui Disdikpora terus mendorong pelaksanaan pawai ogoh-ogoh tingkat PAUD berkelanjutan setiap tahun.
Disebutkan pula, bahwa pihaknya telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga untuk merancang pola pembinaan pada anak-anak PAUD dan TK se-Badung, dalam rangka menyiapkan generasi Badung yang hebat sebagaimana yang diamanatkan oleh Pemerintah Pusat melalui program Indonesia Emas tahun 2045.
“Kita harus bisa memiliki anak-anak yang smart dengan mental kuat. Itu bisa kita mulai dari anak-anak PAUD dengan membuat suatu kegiatan untuk menyeimbangkan otak kanan dengan otak kirinya. Kalau ini tidak seimbang akan berbahaya, karena sekolah itu tidak hanya mencetak anak agar menjadi pintar namun yang paling penting adalah mampu mencetak anak-anak yang memiliki budi pekerti dan akhlak mulia,” terangnya.W-004