Pelatihan budidaya maggot sebagai pengurai alami sampah organik.
DENPASAR – fajarbali.com | Kelompok Kuliah Aplikatif Terpadu (KAT) Kelompok 11 Universitas Ngurah Rai (UNR) menjalankan program kerja (proker) yang cukup padat di lokasi pengabdian, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar.
Program diawali dengan penyelenggaraan pelatihan budidaya maggot dengan mengambil tema “Melalui Budidaya Maggot Kuatkan Ekonomi Masyarakat”.
Tema ini diambil didorong keprihatinan terhadap permasalahan sampah yang tiada habisnya. Edukasi yang dilakukan kelompok 11 dengan nara sumber dari BSF Bali bertahap, mulai dari pemilihan sampah dan pemanfaatan sampah organik.
Permasalahan sampah, baik di rumah tangga maupun di masyarakat umum masih kerap menjadi perhatian besar seluruh komponen masyarakat, pencegahan pencemaran lingkungan tersebut dapat diminimalisir dengan pemanfaatan teknologi yang saat ini telah berkembang dengan pesat.
"Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkembangbiakan larva lalat (Maggot BSF) sebagai pakan ternak unggas yang mengandung protein tinggi” ujar Weda, dari BSF Bali.
Perbekel Desa Peguyangan Kangin I Wayan Susila, berharap dengan sosialiasasi budidaya maggot BSF dapat mengurangi volume sampah dimasyarakat khususnya sampah organik rumah tangga, dengan menerapkan budidaya larva maggot sebagai pengurai dari sampah tersebut guna mencapai Desa Peguyangan Kangin yang asri dan berseri.
Turut hadir perangkat desa, Tim Penggerak PKK Desa Peguyangan Kangin, Perwakilan pengurus TPS Ngulati Sukerta, komunitas peternak lele, mahasiswa KAT Kelompok 11 dan dosen pembimbing yang dipimpin Gede Wirata.
Susila mengapresiasi seluruh program kelompok 11 yang sangat lengkap. Selain solusi terhadap sampah, mahasiswa dan dosen juga turut memperkuat geliat UMKM di wilayahnya.
Kelompok 11 juga menggelar workshop digital marketing untuk pelaku UMKM di Desa Peguyangan Kangin dengan mengambil tema “How To Branding Your Product By Design Packging With Canva Mobile & How To Improve Selling With Sosial Media Promotion”.
Pelatihan digital marketing sekaligus edukasi HAKI bagi UMKM.
Nara sumber AA Putra Ariska Wijaya memaparkan, perkembangan arus teknologi yang berkembang semakin pesat mengharuskan setiap pelaku UMKM mebuat inovasi ataupun tampilan baru bagi produk yang diciptakannya.
"Salah satunya menciptakan kemasan yang menarik untuk dipromosikan kepada masyarakat serta market pasar yang ada. Pemanfaatan teknologi untuk menciptakan hal yang baru menjadi faktor pendukung dalam lancarnya kegiatan produksi serta distribusi barang dengan kemasan yang menarik,” sarannya.
Dosen pembimbing I Gusti Putu Agung Widyagoca, berharap agar kegiatan workshop ini dapat meningkatkan nilai jual beli melalui pembuatan design yang menarik dan memikat para pembeli kedepannya.
Sedangkan dosen pembimbing lainnya, I Gede Mahatma Yogiswara, berharap agar kegiatan workshop ini dapat meningkatkan penjualan serta daya beli masyarakat umum serta anak muda melalui media sosial tersebut.
Tak lupa, Yogi --sapaan akrabnya --mengingatkan pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektuan (HKI) bagi pelaku UMKM untuk menjamin perlindungan terhadap merek yang digunakan. (rl)