FOTO:Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting, di Desa Antiga, Manggis, Karangasem, Selasa (16/1/2024).
AMLAPURA – fajarbali.com | Upaya penurunan prevalensi stunting di Provinsi Bali terus digencarkan oleh BKKBN Provinsi Bali dengan mitra komisi IX DPR RI dapil Bali Ketut Kariyasa Adnyana. Sosialisasi kali ini dipusatkan di Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Selasa (16/1/2024).
Kegiatan dibalut melalui sosialisasi bertajuk ” Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja” dihadiri ratusan warga Desa Antiga.
Sosialisasi menghadirkan narasumber Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Sarles Brabar, Anggota Komisi IX DPR RI ketut Kariyasa Adnyana memberikan edukasi pencegahan stunting, upaya penurunan stunting, sekaligus sosialisasi Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) sebagai upaya menekan stunting.
Sales Brabar mengungkapkan, upaya kampanye percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali terus digaungkan. Bahwa sesuai amanat Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sangat penting dilakukan melalui edukasi kepada semua pihak. Sesuai target nasional bahwa stunting ditargetkan berada di angka 14 persen. Bali sendiri diupayakan agar mampu menekan di bawah angka nasional.
“Kita tidak henti-hentinya mengampanyekan sosialisasi stunting. Provinsi Bali dan kabupaten/kota kita tekan agar dibawah angka nasional, ” terangnya.
Ditambahkan, pada tahun 2022 angka prevalensi stunting Bali terendah pada angka 8 persen. Pihaknya berharap pada tahun ini dapat ditekan di angka 6,15 persen. Lebih spesifik lagi, lanjutnya, meski sudah mengalami penurunan, tahun 2023 Kabupaten Karangasem diharapkan bisa diangka 5 persen.
“Secara resmi akan diumumkan awal 2024 oleh Presiden RI. Provinsi dan kabupaten/kota memiliki tanggung jawab untuk menurunkan angka stunting secara cepat. Kita akan melakukan komunikasi secara continue dan gencar melakukan program-program percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Selain itu, meski memasuki tahun politik, pihaknya juga akan terus bekerja dan melakukan komunikasi kepada para penjabat bupati agar bisa bekerja maksimal. Sehingga apa yang menjadi target dalam penurunan angka stunting dapat tercapai.
Lebih jauh disampaikan, meski di Desa Antiga prevalensi stuntingnya nol, edukasi penting diberikan agar prestasi ini dapat dipertahankan sehingga Desa Antiga terbebas dari stunting sehingga tumbuh kembang anak menjadi sehat dan normal menjadi generasi yang unggul.
Disela sosialisasi ini juga dilakukan door prize dan pengundian kupon berhadiah serta dibalut dengan tanya jawab terkait materi sosialisasi sehingga pesan penting dari sosialisasi tersampaikan kepada masyarakat.
“Kami apresiasi kepada tim yang bekerja di lapangan. Semoga dapat dipertahankan sehingga tumbuh kembang anak di Desa Antiga sehat dan normal menjadi generasi cerdas dan tangguh,” pungkas Sarles Brabar.
Kariyasa Adnyana menambahkan, target penurunan kasus gizi buruk atau stunting menjadi pekerjaan pemerintah daerah, sehingga ia berharap, edukasi ke masyarakat terus dilakukan meski pemilu berlangsung dalam hitungan hari ke depan.
Kariyasa meminta, pasangan calon pengantin untuk melakukan skrining kesehatan tiga bulan sebelum menikah. Hal ini sangat penting sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu.
“Bali sudah bisa menekan stunting sampai berpredikat terendah nasional. Balita yang berisiko didampingi berkelanjutan. Dan yang belum lahir harus dikendalikan melalui calon orangtuanya,” kata dia. (Gde)
Save as PDF