GIANYAR-fajarbali.com | Di masa pandemi covid 19 yang sudah berlangsung hampir satu setengah tahun, nampaknya populasi sapi di Gianyar meningkat drastis. Kondisi ini disebabkan warga yang ada di pedesaan selain terjun kembali ke pertanian juga mencoba mmemelihara sapi sebagai alternatif menabung.
Kabid Kesehatan Hewan, Ngakan Puti Riady, Selasa (27/7) kemarin membenarkan kalau polulasi sapi di Gianyar mulai meningkat drastis.
Dikatakannya, di Tahun 2019, populasi sapi di Gianyar sekitar 47.200 ekor, meningkat menjadi 49.100 di Tahun 2020 dan kini sudah menembus 50.000 ekor lebih. “Peningkatannya cukup bagus, ini terjadi hampir merata di seluruh kecamatan,” jelas Ngakan Riady.
Baca Juga :
Kapolsek Negara Pantau Vaksinasi Covid-19 di Kantor Desa Pengambengan
Judul : RSUP Sanglah Mulai Gunakan Oksigen Konsentrator untuk Pasien Covid-19
Sedangkan dua kecamatan sebagai lumbubg sapi terbanyak adalah kecamatan Payangan dan Tegalalang. Walau pada saat Idul Adha beberapa waktu lalu banyak sapi yang dijual, namun peternak kembali membeli bibit sapi untuk dikembangkan. “Ya, saat Idul Adha lalu, sapi banyak di jual, namun jumlahnya kembali normal karena peternak kembali meningkatkan jumlah peliharaan,” terangnya.
Sedangkan untuk bibit sapi Bali, rata-rata dengan harga Rp 7,5 juta dan sapi yang sudah dewasa dijual dengan berat 300 kg mencapai Rp 21 juta dan sapi denga berat 400 kg bisa mencapai harga Rp 26 juta. “Prospeknya sangat bagus, peternak biasanya menjual sapi selain saat Idul Adha juga saat menjelang ajaran baru sekolah,” tutup Riady. W-010 (sar)
Save as PDF