Pj Bupati Rochineng Jenguk Warga Keracunan

(Last Updated On: 19/03/2018)

GIANYAR-fajarbali.com | Penjabat Bupati Gianyar I Ketut Rochineng bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar I Ketut Jata jenguk korban keracunan di RSUD Sanjiwani Sanjiwani Gianyar, Senin (19/3/2018).

Pj Bupati Rochineng disambut Direktur RSUD Sanjiwani, Ida Komang Upeksa dan langsung menuju Sal Melati, dimana warga Banjar Mudita dirawat.

Keheningan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Gianyar terusik dengan kasus keracunan makanan di Banjar Mudita Sukawati. Dimana 104 warga Banjar Mudita dirawat di RS tersebut. Dihadapan Pj Bupati Rochineng, Anak Agung Wiadnya Saputra mengatakan, “Setelah mengarak ogoh-ogoh pada saat acara pengrupukan warga Banjar Mudita Sukawati memakan nasi bungkus di Balai Banjar, keesokan paginya warga yang memakan nasi bungkus menderita sakit perut, mual dan muntah-muntah.”  Warga yang mengalami keracunan langsung dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan pertolongan.

Sebanyak 93 orang dari 104 korban keracunan masih diopnama di RSUD Sanjiwani Gianyar sedangkan 11 warga menginginkan pengobatan rawat jalan. Pj Bupati Ketut Rochineng mengatakan belum diketahui secara pasti penyebab dari keracunan tersebut.

“Semua masih dalam proses penelitian dan penyelidikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Balai BPOM Denpasar,” ujarnya. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan pengrupukan berjalan seperti biasa dan pedagang yang menjual nasi memang sudah biasa menjual nasi, kemungkinan terdapat kuman yang berbahaya dalam makanan tersebut yang menyebabkan terjadinya keracunan. Sedangkan untuk biaya pengobatan, Pemkab Gianyar menanggung seluruh biaya pengobatan warga, sampai sembuh.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa menjelaskan dari 93 yang dirawat tersebut terdapat 25 anak-anak dan 1 ibu hamil. Dijelaskannya, proses penyembuhan dari pasien keracunan tersebut paling cepat seminggu. Ida Komang Upeksa menduga keracunan tersebut disebabkan keracunan oleh bakteri. Dimana bakteri tersebut berkembang biak di dalam perut setelah 6 jam mengkonsumsi barulah menampakkan gejala. “Ini kasus pertama di Tahun 2018, kondisi seperti ini jarang berakibat vatal, namun hanya menyebabkan lemas saja,” bebernya.

Sedangkan satu ibu hamil yang ikut mengkonsumsi nasi bungkus tersebut, sudah diambil tindakan operasi cesar. “Kondisi ibu sudah membaik dan bayinya juga normal, namun terus dilakukan observasi,” jelas Ida Komang Upeksa. Dikatakannya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua sudah ditangani dengan baik dan bias dipulangkan setelah kondisi benar-benar sembuh. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Siswa-siswi Negara Asing Juga Memilih SMK Penerbangan Cakra Nusantara Bali

Sen Mar 19 , 2018
Dibaca: 6 (Last Updated On: 19/03/2018)DENPASAR-fajarbali.com | SMK Penerbangan Cakra Nusantara menjadi pilihan siswa-siswi dari beberapa negara, di antaranya Singapore, Malaysia dan Timor Leste. Pada tahun ajaran 2018/2018 ini pendaftaran siswa-siswa negara asing dilakukan dengan melalui test secara online.  Save as PDF

Berita Lainnya