Perpustakaan Nasional RI bersama Diskerpus Badung Gelar Acara GIM 

Gerakan indonesia membaca Diskerpus badung
Asisten Administrasi Umum Setda Badung, Cokorda Raka Darmawan berfoto bersama usai kegiatan Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Rabu (10/7) di Hotel Aston Denpasar.

MANGUPURA-Fajarbali.com | Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI) berkolaborasi dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskerpus) Kabupaten Badung menggelar program Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Rabu (10/7) bertempat di Hotel Aston Denpasar. Acara yang dilaksanakan melalui program Sepekan 1 Buku, tersebut merupakan upaya Perpustakaan Nasional mempromosikan pentingnya membaca di masyarakat. 

Asisten Administrasi Umum Setda Badung, Cokorda Raka Darmawan menyampaikan, diselenggarakannya acara GIM di Kabupaten Badung untuk membangun kesadaran akan pentingnya literasi dan kegiatan membaca. Selain itu, untuk membangun komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam meningkatkan pemanfaatan sumber bahan bacaan yang ada dan partisipasi masyarakat sebagai bagian dari program kampanye literasi. “Dengan membaca satu buku dalam seminggu kemudian diresensi dan tantangan 21 hari membaca nyaring yang nantinya menjadi pembiasaan sehingga membaca itu bukan paksaan akan tetapi menjadi kebutuhan individu dan masyarakat Kabupaten Badung,” ujarnya.

Kepala Diskerpus Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani mengungkapkan, Sepekan 1 Buku ini adalah kegiatan kampanye untuk mengajak siswa membiasakan diri membaca 1 buku dalam sepekan yang dirangkaikan dengan kegiatan lomba resensi dalam bentuk tulisan atau video yang diunggah di media sosial dan website resmi Gerakan Indonesia Membaca Perpustakaan Nasional RI. Acara ini melibatkan anak-anak didik dari SMP, SMA, PAUD, SD beserta para guru dan pegawai, pegiat literasi dan pustakawan di Kabupaten Badung. “Selama tiga hari kita akan melaksanakan bimtek terkait dengan Indonesia Membaca #Sepekan1Buku, ini adalah bentuk kerjasama kami dengan Perpustakaan Nasional,” pungkasnya. 

Ia menyebutkan, sesuai amanat undang-undang perpustakaan dan undang - undang pendidikan ada tiga indikator yang mempengaruhi pembiasaan membaca. Peran pertama adalah dari lingkungan keluarga yaitu melalui orang tua, peran sekolah atau dunia pendidikan diberikan oleh guru, dan masyarakat melalui lingkungan masyarakat. “Kedepannya sinergi ini menjadikan membaca adalah hal mendasar bagi anak-anak. Kami berharap anak anak kembali giat membaca baik itu buku konvensional maupun buku digital karena sumber ilmu adalah dari buku,” ujarnya.W-004

BACA JUGA:  Serah Terima Kirab Pataka I Gusti Ngurah Rai, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ingatkan Nilai-Nilai Perjuangan Pahlawan Puputan Margarana

 

Scroll to Top