SEMARAPURA-fajarbali.com | PDIP Kkungkung makin serius menyusun program untuk ‘tarung’ di Pilkada. Rabu (23/1/2018) PDIP Klungkung menegaskan, tak akan mengutak-atik program yang telah disahkan di APBD.
Sebaliknya, seluruh kader diajak untuk mendukung dan mengawal program. PDIP berharap pilkada Bulan Juni mendatang menjadi ajang ‘perang’ program. Bukan sebaliknya, saling serang apalagi mengklaim program.
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, Wayan Sutena, di Sekretariat DPC PDIP Klungkung, Selasa (23/1/2018) menyampaikan, pilkada Klungkung harus berjalan kondusif. APBD 2018 yang sudah disahkan oleh legislatif ataupun eksekutif harus didukung. Apabila paslon Tjokorda Bagus Oka-Ketut Mandia (Bagia) terpilih, tugas utama mereka adalah memuluskan koordinasi. Baik ke provinsi maupun ke pusat, agar program yang telah tersusun makin cepat terealisasi, apalagi PDIP memiliki program satu jalur.
“APBD yang sudah disahkan ekskutif dan legeslatif tidak bisa ditawar lagi. Kita harus dukung bersama- sama. Ini perlu langkah preventif untuk memuluskan program tersebut ke propinsi dan pusat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sutena pun mengingatkan agar seluruh kader mengawal agar pilkada berjalan kondusif. Siapapun yang menang, program-programnya harus direalisasikan. “Terlepas nanti siapa yang dipilih, patut kita wujudkan, mengawal dan merealisasikannya. Tidak ada istilah saling klaim program tersebut. Apalagi ada perintah semua partai pengusung tidak diperkenankan mengoreksi. Kami diperintah menjual program,” tegasnya.
Sementara Ketua DPC PDIP Klungkung, AA Gde Anom berharap pilkada kali ini menjadi ajang tarung program. Di samping itu sebagai ketua tim pemenangan, dirinya memastikan PDIP tidak akan menjegal 5 program unggulan Pemkab yang pada tahun 2018 ini kembali diusulkan ke pusat. Diantaranya, sistem pengolahan air minum, pembangunan jembatan Nusa Ceningan dan Lembongan yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 65 miliar, selanjutnya jalan lingkar pembangunan tanggul dan pelabuhan segitiga emas. Kelima program ini diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 800 miliar lebih.
Apalagi dengan program satu jalur yang diusung PDIP, AA Anom optimis program-program besar tersebut dapat terwujud. “Kita tidak alergi dengan program pemerintah sekarang. Tapi sebagian program yang diusulkan pusat tersebut merupaka program pemerintah sebelumnya. Hal ini kita perlu carikan solusi, kenapa sampai tidak terwujud,” papar mantan Ketua DPRD Klungkung ini.
Dirinya menyontohkan, Jembatan Kuning yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Lembongan hingga kini belum dibangun secara permanen. Padahal sejumlah pejabat pusat sudah sempat meninjau. Dirinya optimis, bila program satu jalur bisa terwujud hingga ke Klungkung, maka koordinasi dari daerah ke pusat akan lebih intens. Dengan demikian, akan ada yang mengawal usulan dari daerah hingga anggarannya disetujui.
“Kita yakin dengan progam satu jalur bisa mewujudkan salah satunya. Karena apapun perjuangan kalau tidak ada perjuangan politik susah mendapat anggaran. Kebetulan kita juga punya presiden dari PDIP. Dengan calon Gubernur KBS-Ace dan di Kabupaten paket Bagia mudah-mudahan bisa mewujudkan hal itu,” ujarnya optimis. (dia)