BANGLI-fajarbali.com | Pasar murah biasanya identik dengan tingkat kunjungan yang membludak. Tetapi pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli di Lapangan Kilobar, Desa Tamanbali, Bangli, Selasa 13/3/2018) justeru sepi kunjungan.
Diduga hal itu terjadi karena tak ada pemberitahuan kepada masyarakat. Dari pantuan, pada pasar murah ini malah lebih banyak yang hadir pejabat dan pegawai Disperindag disbanding masyarakat. Padahal dari sisi lokasi pasar murah sangat strategis dan areal luas. Saking sepinya kunjungan pihak Disperindag sampai menggunakan pengeras suara (megaphone) untuk memanggil warga. Padahal jumlah penduduk Tamanbali sangat besar, karena terdiri dari 10 dusun.
Pasar murah saat itu menjual sembilan bahan makanan pokok (sembako) dan gas elpiji serta buah-buahan untuk kebutuhan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Sarswati yang jatuh bersamaan, Sabtu 17/3/2018).
Kadisperindag Bangli, I Nengah Sudibia di lokasi pasar murah menjelaskan, pasar murah digelar untuk meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Saraswati, dengan memberikan harga di bawah standar.
Seperti harga gas elpiji 5 kg kalau standar Rp. 17 ribu, namun pihaknya jual Rp.14 ribu. Demikian juga barang lainnya dijual lebih murah, agar terjangkau oleh masyarakat. Namun dia tidak menjelaskan jumlah barang yang dijual, berapa ton beras berapa buah gas elpiji dan lainnya. “Datanya nanti kami kirim melalui WA,” ujarnya.
Sejumlah warga yang berkunjung agak siang ketika ditanya menyayangkan pelaksanaan pasar murah yang tidak disertai pemberitahuan.
“Kami baru tahu, itupun tetangga yang menginformasikan,” ujar salah seorang warga yang namnya tak mau ditulis. Sumber lain seorang pegawai di SMKN 3 Bangli saat itu juga menyayangkan sepinya pasar murah. Sumber ini yakin masyarakat tidak diberitahu, kalau diberitahu pasti datang.
”Siapa ga mau dengan harga murah, kalau saja diberitahu masyarakat pasti datang, kami mengira tak ada pemberitahuan pelaksanaan pasar murah ini”, ujar sumber yang juga namanya enggan ditulis.Terkait sepinya kunjungan, Kadisperindag mengaku pelaksanaan itu sudah didahului dengan bersurat ke camat dan perbekel.
“Pelaksanaan ini sudah kami dahului bersurat, malah hari Jumat kami sudah bersurat”, dalihnya. Namun dia tidak mau menuding ada pihak yang bersalah alias tidak menyosialisasikan pasar murah itu kepada masyarakat. (sum)