https://www.traditionrolex.com/27 Majukan Seni Pertunjukan, Seniman Harapkan Memiliki Wadah Atau Lembaga  - FAJAR BALI
 

Majukan Seni Pertunjukan, Seniman Harapkan Memiliki Wadah Atau Lembaga 

(Last Updated On: 07/05/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Demi meningkatkan kesejahteraan para seniman di Bali khusus pada seni pertunjukan, para seniman perlu memiliki lembaga yang kuat untuk memperjuangkan nasib para seniman, dalam mempertahankan eksistensi pada industri pariwisata. Hal tersebut diungkapkan oleh Tokoh Seniman asal Payangan, Gianyar, Dewa Rai Budiasa bahwa para seniman pertunjukan di Bali belum mempunyai wadah atau lembaga yang melindungi mereka, bahkan masih menjadi anak tiri.

 

 

Ditegaskannya, penghasilan dunia seni bergantung pada aktivitas pariwisata di Bali sehingga munculah namanya pariwisata seni dan budaya. Tetapi pada kenyataan, hanya pelaku pariwisata saja yang bergerak bahkan memilki banyak lembaga resmi seperti halnya PHRI, ASITA dan masih banyak lagi jenisnya dan bisa dikatakan bisa menjadi penentu kebijakan di kepemerintahan. Sehingga ketika pariwisata mengambil kebijakan sudah pasti mementingkan pelaku pariwisata dahulu, dan imbasnya para seniman hanya sekedar tampil saja.

 

“Ketika pariwisata mengambil kebijakan, misi seniman untuk mementingkan kesejahteraan tidak tercapai karena tidak ada yang memperhitungkan. Jadi ketika ada promosi pariwisata internasional di luar negeri, para seniman hanya di suruh menari saja, usai mempertunjukan seni tarinya mereka balik ke belangkang panggung. Padahal majunya industri pariwisata di Bali para seniman juga sangat berperan dalam memajukan pariwisata,” ucapnya Kamis (7/5/2020).

 

Dewa Rai yang pernah mendapatkan penghargaan Wijaya Kusuma dari Pemkab Gianyar, mengharapkan kepada Gubernur Bali Wayang Koster, agar para seniman seni pertunjukan memiliki lembaga resmi agar bisa mengambil kebijakan. Sehingga para seniman bisa mewarnai pariwisata di Bali dengan menawarkan paket wisata dengan menawarkan jenis kesenian yang akan di pentaskan serta tata cara penyajiannya. 

 

“Saya harapkan para seniman memiliki suatu wadah atau lembaga resmi, untuk memanejemen para seniman pertunjukan agar memiliki kemasan menarik. Dimana setiap ada pertunjukan promosi pariwisata, maupun event nasional dan internasional jenis seni pertunjukan bisa dipertanggung jawabkan baik dari segi kualitas dan kompensasi, yang bisa mengangkat kesejahteraan para seniman sendiri,” paparnya.

 

Ia menambahkan, dengan para seniman pertunjukan mempunyai lembaga sudah pasti akan ada kontribusi dari aktivitas para seniman. Tidak hanya itu saja, lembaga juga bisa dijadikan penghubung ke birokrasi ketika para seniman yang terdampak Covid-19 sudah pasti nasib mereka ada yang memperjuangkan. (kdp).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Vihara Dharma Cattra Tabanan, Rayakan Hari Raya Tri Suci Waisak Tanpa Persembahyangan Bersama

Kam Mei 7 , 2020
Dibaca: 29 (Last Updated On: 07/05/2020)TABANAN – fajarbali.com | Dalam menyambut Hari Raya Waisak 2564 BE Tahun 2020 Kamis (7/5/2020)  tokoh umat Buddha Tabanan sekaligus Ketua Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya Yayasan Kerthayasa, Tabanan yang menaungi Vihara Dharma Cattra atau Kong Co Bio, Liem Surya Adinata dengan tegas mengatakan tidak […]

Berita Lainnya