Rotary Youth Exchange (RYE) District 3420 Indonesia menerima 5 pelajar dari berbagai negara.
DENPASAR-fajarbali.com | Rotary Youth Exchange (RYE) District 3420 Indonesia kembali menerima pertukaran pelajar dari berbagai negara. Kali ini sebanyak 5 pelajar dari Jerman, Belgia, Amerika, dan Jepang hadir di Bali. Para pelajar ini langsung menjalani Inbound students Orientation (IBO) RYE D3420 pada 3-5 Agustus di Villa Cempaka Belimbing, Tabanan, Bali.
District Governor, Rotary International District 3420, Suzana Chandra saat dikonfirmasi mengatakan, selama tiga hari para pelajar dipersiapkan untuk bisa lebih mudah beradaptasi dan menghadapi culture shock yang sangat mungkin dialaminya selama berada di Bali.
“Salah satu tujuan orientasi bagi para Inbound students ini adalah untuk meminimalkan culture shock yang akan mereka alami. Karena, bagi mereka yang masih muda belia ini merupakan adjustment yang luar biasa. Mereka berada di negara yang berbeda, budaya berbeda, bahasa berbeda bahkan makanan yang berbeda,’ jelasnya.
Suzana menerangkan bahwa sengaja orientasi diadakan langsung setelah mereka datang, dengan tujuan untuk menyamakan persepsi mereka, juga harapan mereka terhadap apa yang akan dihadapi dalam setahun ke depan.
“Di sini kita sharing apa ekspektasi dari program ini terhadap mereka, juga sebaliknya, apa ekspektasi mereka terhadap program RYE dan negara Indonesia. Selain itu, para pelajar ini dibekali dengan aturan dan norma yang berlaku di Indonesia. Apa yang sebaiknya dilakukan, dan yang tidak dilakukan,” ujar Suzana.
Lebih lanjut Suzana memaparkan bahwa Program Rotary Youth Exchange (RYE) ini sudah ada sejak tahun 1929. Sementara di district 3420 sendiri, sudah berlangsung sejak tahun 2011. Program ini bertujuan untuk perdamaian dunia. Diharapkan, dengan saling bertukarnya pelajar ini, mereka mengetahui budaya dari negara tujuannya yang jauh berbeda dengan budaya negara asalnya.
“Karena ini program pertukaran pelajar, maka mereka tetap bersekolah, namun tujuan bersekolah di sini tidak untuk mendapatkan penilaian secara akademik, lebih terhadap mengenal budaya,” terangnya.
Dalam acara orientasi ini banyak sesi diskusi dan sharing terkait hal-hal yang akan dihadapi oleh para pelajar ini termasuk cara mengantisipasinya. Selain itu, para pelajar ini juga sempat beraktivitas dengan anak sekolah setempat. Mereka bermain games yang mengandalkan kerjasama, yang tentunya membutuhkan komunikasi yang baik, karena mempunyai perbedaan bahasa.
Aktivitas ini diharapkan dapat lebih mempermudah peserta pertukaran pelajar untuk belajar bahasa Indonesia, sekaligus memberi kesempatan adik-adik siswa SD setempat belajar bahasa Jerman, Belanda, Prancis, Jepang dan Inggris. Selain itu, ada juga cultural performance. Pada acara ini, para pelajar mempertunjukkan kesenian yang dikuasai, baik yang merupakan khas dari negaranya ataupun keahlian yang mereka kuasai. (M-001)