GIANYAR-fajarbali.com | Kota Gianyar saat ini sepertinya dikepung pencemaran lingkungan. Hal ini karena kawasan Kota Gianyar berada lebih rendah dari Kelurahan Beng. Selain di beberapa titik terlihat kumuh, lahan pertanian warga juga sudah tercemar.
Dari kondisi Selasa (30/8/2022) pencemaran ini akibat adanya limbah industri kecil dan bercampur dengan limbah warga yang mengalir di selokan di seputaran Kota Gianyar. Salah satu titik pencemaran mengalir di sepanjang selokan, di Jalan Jata, kecamatan Gianyar, hingga bermuara di sungai yang membelah kota Gianyar. Akibat pencemaran tersebut air selokan berwarna hitam, hingga selokan dilapisi kerak putih yang terbawa limbah tersebut. Tidak hanya itu, bau menyengat dari limbah tersebut pun kerap memenuhi udara di wilayah tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Lurah Beng, Pande Putu Ari Abriana mengatakan hanya menjawab normatif terkait pencemaran tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kelihan agar tidak lagi membuang ke selokan. “Kita koordinasi dulu dengan keliannya diimbau warganya pak, biar tidak lagi membuang ke selokan, sudah ada septic tank, biar dimanfaatkan septix tanknya,” jelas Ari Avriana.
Untuk pemberian sanksi pihaknya belum bisa berkata banyak. Sebab hal tersebut bukan ranahnya. “Kita masih pendekatan, untuk sanksinya belum ada sanksinya. Mungkin untuk sanksi dari DLH,” terangnya. Dikatakan, dirinya akan melakukan pendekatan secara humanis , agar warganya tidak membuang limbah ke selokan lagi,” imbuh Ari Abriana.
Sementara Kepala dinas Lingkungan Hidup, Ni Made Mirnawati, mengatakan akan mengecek kondisi tersebut, “Saya cek dulu, dimana lokasinya dan pencemaran apa saja,” ujarnya singkat. Ditanya tindakan yang akan diambil DLH karena pencemaran yang terjadi sudah bertahun-tahun. Mirna belum menjawab hal tersebut.sar