Koalisi Perlindungan Hewan Minta Radisson Group Realisasikan Komitmen Bebas Sangkar 2025

u10-IMG-20251128-WA0003
Aksi penyerahan paket simbolis berupa kandang ayam petelur kepada manajemen Radisson Blu Uluwatu, Badung, Bali.

DENPASAR-fajarbali.com | Tiga organisasi perlindungan hewan di Indonesia Animals Don’t Speak Human (ADSH), Act for Farmed Animals (AFFA), dan Animal Friends Jogja (AFJ) melakukan aksi penyerahan paket simbolis berupa kandang ayam petelur kepada manajemen Radisson Blu Uluwatu, Bali.

Aksi ini menjadi pengingat bagi Radisson Hotel Group bahwa komitmen global mereka untuk beralih ke telur bebas sangkar (cage-free eggs) pada 2025 tidak boleh berhenti sebagai janji tanpa progres yang benar-benar terlihat.

Melalui langkah simbolis namun strategis ini, koalisi mendesak Radisson untuk segera mengumumkan rencana transisi yang jelas, terukur, serta dapat diakses oleh konsumen dan pemangku kepentingan.

Dari data yang dimiliki 3 organisasi tersebut, Radisson sebelumnya menyatakan bahwa seluruh jaringan hotel mereka akan meninggalkan praktik penggunaan telur dari sistem kandang baterai (battery cages) pada 2025.

“Kami berharap jaringan hotel ini menunjukkan rencana konkret demi kesejahteraan hewan dan integritas mereka sendiri yang progresnya terus tersendat” ujar Elly Mangunsong, Direktur Program Advokasi Kesejahteraan Hewan yang Diternakkan AFJ, dalam keterangannya.

Dalam sistem kandang baterai, ayam petelur dikurung seumur hidup dengan ruang gerak tidak lebih dari selembar kertas A4.

Pengurungan ekstrem ini membuat mereka tidak bisa melakukan perilaku alaminya seperti mengepakkan sayap, bertengger, mandi debu, mencari makanan, dan bersarang.

Beralih ke sistem bebas sangkar bukan hanya langkah etis, tetapi juga menjadi standar yang semakin diharapkan dalam rantai pasok global perhotelan dan makanan.

“Dengan skala bisnisnya, Radisson punya tanggung jawab untuk segera menunjukkan rencana transisi yang jelas dan terukur. Setiap penundaan berarti ribuan ayam terus menderita” tambah Fiolita Berandhini Saichu, Direktur sekaligus Pendiri ADSH.

Bila komitmen itu dapat diimplementasikan, maka akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan ratusan ribu ayam dalam rantai pasokan mereka. Karena itu, publik dan konsumen berhak mengetahui sejauh mana progres yang sebenarnya telah dicapai perusahaan.

BACA JUGA:  Pencegahan Stunting melalui Langkah Kolaboratif dengan Perguruan Tinggi 

Sebagai informasi, Animals Don’t Speak Human (ADSH) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat terdaftar dengan nama Yayasan Perlindungan Hukum Satwa Indonesia, sebuah LSM berdomisili di Tabanan, Bali yang bekerja dengan menggabungkan pendekatan hukum, ilmu pengetahuan, dan kemitraan global untuk mengatasi tantangan perlindungan hewan secara holistik.

Dengan memanfaatkan penelitian lintas disiplin, dan advokasi kebijakan. ADSH memperjuangkan perubahan sistemik yang akan berdampak jangka panjang untuk menghapus spesiesisme.

Open Wing Alliance adalah koalisi global organisasi perlindungan hewan yang memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan hewan untuk mengakhiri penderitaan ayam di seluruh dunia.

Didirikan pada tahun 2016 oleh The Humane League, OWA menyatukan lebih dari 95 organisasi di lebih dari 70 negara, yang bekerja untuk mengakhiri penderitaan ayam dan menetapkan standar baru bagi kesejahteraan hewan di perusahaan.

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top