GIANYAR-fajarbali.com | Seratusan pemulung di TPA Temesi, Kecamatan Gianyar mengais rejeki. Hal ini disebabkan ratusan truk sampah baik dari Gianyar dan Denpasar membuang sampah di TPA Temesi.
Sampah dari Kota Denpasar masuk ke TPA Temesi sejak 14 sampai 16 November. Diperkirakan sampah dari Denpasar yang masuk ke TPA sebanyak 800 ton per hari. Hal. Ini karena sejak berlangsung Presidensi G20, sampah dari Denpasar dilarang masuk ke TPA Suwung. Pengelola Yayasan Pengelola Sampah Temesi (YPST) Desa Temesi, I Wayan Cakra menyebutkan tempat pembuangan disediakan di dua titik. “Pembuangan sampah di TPA masih terkontrol. Ini sifatnya sementara sampai tanggal 16. Tempat pembuangan disiapkan di dua titik,” jelas I Wayan Cakra.
Dikatakan lagi, truk yang masuk ke TPA terkesan macet, hal ini masih dalam tahap wajar dan terkendali. Mengingat saat pembuangan sampah tidak bisa masuk sekalian dan bergiliran. “Dari saat masuk sampai pembuangan sudah ada petugas, jadi semua terkontrol,” ujarnya lagi. Hal yang sangat membantu dalam pemilahan sampah adalah adanya lebih dari 100 pemulung yang ikut mengais rejeki. “Ya, kami sangat terbantu juga dengan hadirnya pemulung yang ikut membantu memilah sampah,” tambahnya. Walau demikian, karena banyaknya pemulung dan agar tidak terjadi gesekan, mereka diawasi petugas dari DLH Gianyar dan Desa Adat Temesi.
Sebelumnya, Kepala DLH Gianyar, Ni Made Mirnawati menyebutkan pembuangan sampah dari Denpasar sudah melakui koordinasi antar kabupaten/kota dan Provinsi. Guna melancarkan pembuangan sampah, Pemkab Gianyar menerjunkan Satpol PP. Hal ini karena banyaknya truk lalu lalang di wilayah Temesi. “Terpenting lagi, adanya permakluman ke warga Desa Temesi, bahwa dalam beberapa hari akan ada truk sampah masuk ke wilayahnya,” jelasnya. Dimana rata-rata truk yang melintas ke TPA sekitar 250 truk per harinya.sar
Save as PDF