DENPASAR – fajarbali.com | Di tengah mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Bali, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali juga mengalami peningkatan namun luput dari perhatian. Pasalnya pemerintah maupun masyarakat lebih fokus terhadap penanganan kasus virus Corona.
Untuk mengantisipasi semakin tingginya kasus DBD di Bali, masyarakat diminta untuk selalu waspada dengan melakukan fogging secara mandiri dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Warga juga diharapkan lebih sadar pada gejala penyakit tersebut dan memeriksakan diri sedini mungkin.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan masuknya virus Dengue yang biasanya terdapat pada nyamuk Aedes Aegypti. Apabila seseorang telah digigit nyamuk tersebut namun tidak disadari gejalanya dan tidak tertangani dengan cepat, maka dapat menyebabkan kematian.
“Untuk mengantisipasi meningkatnya kasus DBD di tengah pandemi Covid-19, masyarakat diminta untuk tidak lengah terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, MPPM.
dr Suarjaya mengungkapkan, berdasarkan data kasus DBD Dinas Kesehatan Provinsi Bali, peningkatan kasus DBD selama Januari-April 2020, DBD paling banyak terjadi di Kabupaten Buleleng yakni 2.057 kasus. Disusul Kabupaten Badung sebanyak 1.355 kasus, Kota Denpasar sebanyak 858 kasus, Gianyar 774 kasus, Kabupaten Karangasem sebanyak 304 kasus, Kabupaten Klungkung sebanyak 245 kasus, Kabupaten Tabanan 198 kasus, Kabupaten Bangli 155 kasus dan terakhir Kabupaten Jembrana 104 kasus.
“Sementara kasus DBD yang menyebabkan kematian sebanyak 13 kasus, yang berada di Buleleng, Jembrana, Gianyar, Klungkung dan Denpasar. Meski angka kematiannya rendah, namun bukan berarti masyarakat boleh lengah. Sekecil apapun itu tetap berbahaya. Masyarakat harus tetap waspada dengan melakukan upaya pencegahan yakni dengan PSN,” ungkapnya.
Jika dibandingkan, kasus DBD tahun ini dengan tahun sebelumnya memang mengalami peningkatan. “Kita imbau masyarakat untuk tidak lengah dan selalu waspada. Selain mewaspadai wabah Corona kita juga harus mewaspadai DBD,” tegasnya. (dar).