Kader Posyandu Batubulan Kangin Siap Ciptakan MP-ASI Berkualitas

Hasil pemantauan status gizi balita di Batubulan Kangin pada tahun 2021, sebesar 6 orang (1,96%) balita mengalami stunting, dan menurun menjadi 5 orang (1,54%) pada tahun 2022. Penurunan angka stunting tersebut tetap menjadi permasalahan gizi yang mesti dituntaskan.

(Last Updated On: )
Edukasi Gizi dan Pelatihan Pembuatan MP-ASI Bagi Kader Posyandu di Desa Batubulan Kangin, Sukawati, Gianyar.

GIANYAR-fajarbali.com | Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada balita atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI.

Pemberian MP-ASI sangat penting, terutama pada 2 tahun pertama kehidupan karena akan mempengaruhi status gizi balita.

Hasil pemantauan status gizi balita di Batubulan Kangin pada tahun 2021, sebesar 6 orang (1,96%) balita mengalami stunting, dan menurun menjadi 5 orang (1,54%) pada tahun 2022. Penurunan angka stunting tersebut tetap menjadi permasalahan gizi yang mesti dituntaskan.

Oleh karena itu, temuan ini ditindaklanjuti dengan melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) dengan tema “Edukasi Gizi dan Pelatihan Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Bagi Kader Posyandu di Desa Batubulan Kangin” pada Senin (2/9/2024).

Pengabmas ini dikoordinir oleh tim dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar yaitu oleh Ir. Desak Putu Sukraniti, M.Kes, Dr. I Wayan Juniarsana, SST. M.Fis, dan I.G.A Ari Widarti, DCN, M.Kes serta dibantu oleh PLP dan mahasiswa dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Denpasar.

Pengabmas turut dihadiri Petugas Gizi UPTD Puskesmas Sukawati II, Puskesmas Pembantu Desa Batubulan Kangin, Klian Banjar Puseh, Tim Pendamping Kader Posyandu dan para Kader Posyandu se Batubulan Kangin.

Kegiatan ini merupakan implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menyasar Kader Posyandu se-Desa Batubulan Kangin sebagai mediator transfer of knowladge dan nantinya akan di getok tularkan kepada ibu balita mengenai cara pembuatan MP-ASI untuk balita sesuai usianyan saat kegiatan posyandu di masing-masing banjar se Desa Batubulan Kangin.

Kepala Desa Batubulan Kangin, I Wayan Alit Putra Atmaja, SE menyambut baik kegiatan pengabmas ini, seraya berharap agar kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif bagi seluruh Kader Posyandu Desa Batubulan Kangin yang nantinya juga bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu-ibu balita stunting di Desa Batubulan Kangin.

Kegiatan pengabmas diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan laporan dari tim peneliti yang diwakilkan oleh Bapak Dr. I Wayan Juniarsana, SST. M.Fis.

Edukasi gizi dan praktik pembuatan MP-ASI sangat dikakukan bagi para kader mengingat masih banyak para kader dan ibu-ibu balita belum tahu secara detail bagaimana menu dan cara pengolanahan MP-ASI sesuai dengan umur balitanya.

“Saya berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk bapak dan ibu kader posyandu, serta kita semua bisa bersama-sama membawa perubahan dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Desa Batubulan Kangin pada khususnya dan Provinsi bali pada umumnya,” kata Juniarsana.

Kepala Desa/Perbekel Batubulan Kangin I Wayan Alit Putra Atmaja, mengaku senang karena desa yang dipimpinnya dipilih menjadi lokus pengabdian oleh Poltekkes Denpasar.

“Saya harap dengan adanya kegiatan ini, dapat menjadi langkah awal untuk menurunkan angka stunting di desa kami. Kepada para kader, semoga bisa menyimak baik kegiatan ini agar apa yang disampaikan nanti bisa menjadi ilmu baru dan bisa di teruskan kepada ibu-ibu balita di tiap posyandu,” kata Alit di sela membuka kegiatan.

Kegiatan selanjutnya yaitu pengisian pre test untuk mengukur kemampuan awal kader, dilanjutkan dengan pemberian edukasi gizi tentang Pola Pemberian MP-ASI yang dilakukan oleh dosen gizi  I.G.A Ari Widarti.

Setelah pemberian edukasi gizi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan pembuatan MP-ASI sesuai dengan usia balita. Pada pelatihan ini, para kader melakukan demonstrasi memasak MP-ASI untuk balita usia 6-8 bulan, 9-11 bulan, dan usia 12-24 bulan. Seluruh kader sangat antusias, hal ini terlihat dari hasil masakan yang mereka buat sangat menarik.

Setelah kegiatan pembuatan MP-ASI selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian post test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta tentang materi yang telah dijelaskan.

 

 

Next Post

Lulusan UPMI Bali Calon Pendidik Generasi Cerdas Penumpas Kebodohan

Kam Sep 5 , 2024
"Kebodohan adalah awal bencana. Ketika seseorang berhenti belajar, menjauhkan diri dari dunia pendidikan, disitulah awal dari malapetaka, awal dari kebodohan dan awal dari kemiskinan yang selalu membuat hidup menjadi susah". (Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum).
up

Berita Lainnya