https://www.traditionrolex.com/27 Tipu Masuk Polisi, Janda Anggota Bhayangkari Gadungan Diciduk di Sidoarjo - FAJAR BALI
 

Tipu Masuk Polisi, Janda Anggota Bhayangkari Gadungan Diciduk di Sidoarjo

(Last Updated On: 20/02/2019)

DENPASAR-fajarbali.com | Janda beranak satu ini terbilang professional dalam menipu orang.

Buktinya, perempuan bernama asli Niswatun Badriyah (25) mengaku istri seorang perwira di BNN Kabupaten Klungkung dan bisa meloloskan orang masuk polisi. Dari aksi penipuan itu, tersangka berhasil meraup keuntungan ratusan juta rupiah. Ia akhirnya ditangkap ditempat pelariannya di Sidoarjo, Jawa Timur, 16 Februari 2019 lalu.

Menurut Kapolresta Denpasar Kombespol Ruddi Setiawan penipuan yang dilakukan tersangka Niswatun Badriyah cukup cerdik. Segalanya sudah dipersiapkan tersangka, dari mulai poto mengenakan pakaian Bhayangkari, membuat pas poto yang didalamnya memuat poto suaminya, surat surat dokumen dan sebagainya. “Ia awalnya lihat-lihat poto istri Bhayangkari di internet, dan akhirnya timbul niat untuk melakukan penipuan,” ujar Kombes Ruddi.

Perempuan yang hanya tamatan SMP ini kemudian mencari sasaran, yakni I Ketut Widnyantara Udayana (19). Korban adalah pemilik kos ditempat tersangka tinggal yakni di Jalan Tukad Balian Gang Depo nomor 3, Renon, Denpasar Selatan. “Tersangka sengaja mencari kos di tempat korban agar bisa melancarkan aksi penipuan,” terang Kapolresta didampingi Kapolsek Densel Kompol Nyoman Wirajaya.

Untuk mengaburkan identitasnya, tersangka menggunakan nama palsu yakni Helen Natalia Fransisca asal Lumajang jawa Timur. Setelah mengaku polisi, korban dan orang tuanya percaya dan meminta bantuan tersangka untuk meloloskan anaknya menjadi polisi. Janda beranak satu itu pun kemdian menyanggupinya.

Kepada korban, tersangka mengaku untuk masuk polisi ada paket khusus seharga Rp 150 juta. Karena kepingin anaknya masuk polisi, ibu korban tertarik dan menyerahkan uang tersebut dengan 3 kali pembayaran. Agar dipercaya, tersangka membuat surat pernyataan. Mirisnya, tersangka kembali meminta sejumlah uang yang dikatakan sebagai biaya pendidikan di SPN Singaraha. Lagi-lagi, korban percaya dan menyerahkan uang sebanyak 3 kali, rentan Bulan Januari 2018 sampai Februari 2018.

Nah, pada awal Maret 2018, korban mendaftar untuk mengikuti tes masuk Bintara Polri Tahun anggaran 2018. Untuk meyakinkan korban, tersangka meminta korban untuk mengirim poto nomor pendaftaran. Namun nyatanya saat tes psikologi, korban dinyatakan tidak lulus. Tersangka berjanji akan mengurusnya dengan meminta bantuan para juri asalkan ada pembayaran uang. Selain itu, tersangka juga mengatakan bisa mengganti nilai korban dengan nilai orang lain yang lebih besar, sampai korban dinyatakan lulus. Seakan tak berkutik dengan aksi penipuan itu, korban pun memberikan uang seperti yang diminta oleh tersangka. Sehingga total kerugian korban mencapai Rp 639.000.000.

“Korban terus menerima memberikan uang kepada tersangka agar bisa lolos jadi polisi. Tapi semuanya hanya tipuan belaka,” ujar Kapolres. Merasa ditipu, korban kemudian melaporkannya ke Polsek Densel. Tim Opsnal Reskrim Polsek Densel dipimpin Kanitreskrim Iptu Hadimastika  kemudian menangkap tersangka di rumahnya di Sidoarjo Jawa Timur, 16 Februari 2019 lalu.

Mantan Kapolres Badung ini mengatakan, tidaklah benar untuk masuk polisi membayar sejumlah uang. Menurutnya, masuk menjadi anggota Polisi tidak dipungut biaya apapun, alias gratis. “Jadi kalau ada yang minta uang agar bisa masuk jadi polisi, tidaklah benar. Itu sudah masuk ranah penipuan dan segera laporkan ke polisi,” tegas mantan Wadireskrimsus Polda Bali ini. (eli)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ratusan Ogoh-Ogoh Akan Semarakkan Malam Pengerupukan Di Bangli

Rab Feb 20 , 2019
Dibaca: 31 (Last Updated On: 20/02/2019)BANGLI-fajarbali.com | Untuk menjaga keamanan dan kekhusukan umat Hindu di Bali dalam menjalani Catur Brata Penyepian tahun baru saka 1941, Polres Bangli mengingatkan kepada para pengusung ogoh-ogoh pada malam Pengerupukan (sehari sebelum Nyepi-red) untuk tidak mengkonsumsi miras. Sebab, miras kerap memicu kerawanan dimasyarakat.  Save as […]

Berita Lainnya