DENPASAR-fajarbali.com | Pariwisata Bali harus terus berbenah dalam menyingkapi dijadikannya nama Bali sebagai 10 Bali Baru oleh pemerintah pusat untuk menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Dalam rangkaian ke Eropa, Dr. Dra. Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati, M.Par yang memenuhi undangan sebagai narasumber tentang desertasinya di Universitas Webster Wina-Austria 27-29 Oktober 2017 lalu, ia juga memperkenalkan pariwisata Bali.
Selain itu, perempuan yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Taman Budaya Bali kepada ini, juga menyempatkan diri menerima undangan pribadi dari Duta Besar RI di Belgia, Yuri Octavian Thamrin.
“Kebetulan ada acara Europalia-pameran seni budaya terbesar untuk wilayah Eropa. Jadi beliau mengundang saya,” katanya kepada Fajar Bali di Denpasar, Minggu (12/11/2017).
Dari perbincangan dengan Dubes ini, ia mencoba memasarkan pariwisata Bali menggunakan pendekatan budaya untuk retirement tourism, dan hal tersebut mendapatkan tanggapan positif dari Dubes RI. “Saya juga menyampaikan tentang keberadaan museum Le-Mayeur di Sanur,” ujarnya.
Disampaikannya, Le Mayeur tidak ubahnya seperti ‘Taj Mahal’ di Bali. Yakni, persembahan tanda cinta pelukis Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres, bangsawan Belgia kepada gadis Bali Ni Polok.
“Pendekatan ’emosional’ ini dapat digunakan ‘sebagai umpan’ pemasaran baik pada retirement tourism, maupun kepada calon wisatawan Belgia untuk datang ke Bali,” jelasnya.
Dari perbincangan ini, dirinya menemukan ide untuk mencoba mengajukan proposal kepada pemilik Paridiaza Park-Bruglette Mr. Eric Domb, warga Belgia yang memberi perhatian khusus pada Bali. Dimana di areal Paridiaza Park ini, berdiri Pura Shanti Bhuwana, pura terbesar di Eropa.
“Saya mencoba memperkenalkan keberadaan Le-Mayeur agar bapak Duta Besar bersedia menjembatani antara Pemerintah RI-Pemprov Bali dengan Mr. Eric Domb, untuk memberi perhatian kepada museum Le-Mayeur, mengingat kondisi museum tersebut saat ini sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Hasil dari pertemuan tersebut, tuturnya, akan segera dilaporkan ke Gubernur Bali. Karena, hal ini sangat menarik untuk didiskusikan dalam rangka mencari terobosan pariwisata Bali kedepannya.
“Apabila Bapak Gubernur berkenan, besar harapan saya dapat ijin bertemu beliau dengan maksud untuk berdiskusi membahas ide/gagasan dimaksud,” pungkasnya. (alt)