https://www.traditionrolex.com/27 IDI Denpasar Sebut Pelaksanaan PKM Sudah Tepat Protokol Kesehatan Agar Jadi Kebiasaan  Hidup Normal Baru - FAJAR BALI
 

IDI Denpasar Sebut Pelaksanaan PKM Sudah Tepat Protokol Kesehatan Agar Jadi Kebiasaan  Hidup Normal Baru

(Last Updated On: 17/05/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Memasuki hari ketiga pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Kota Denpasar, beragam tanggapan muncul dari berbagai kalangan. Kali ini datang dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Denpasar, dr. I Gusti Agung Ngurah Anom, MARS. Pihaknya menyebut penerapan PKM di Kota Denpasar menyikapi kondisi penanganan Covid-19 saat ini sudah sangat tepat.

 

 

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Denpasar, dr. I Gusti Agung Ngurah Anom, MARS., Minggu (17/5/2020) menjelaskan, Kota Denpasar sebagaimana kita ketahui merupakan ibukota Provinsi Bali. Mobilitas penduduknya pun sangat tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Bali. Selama beberapa hari belakangan, kita bisa lihat bersama bahwa situasi di Kota Denpasar memang sangat ramai yang berpeluang menjadi pusat penyebaran Covid-19 ini.

Kendati sempat menurun, tren kasus di Kota Denpasar cenderung fluktuatif, kondisi inilah yang harus diwaspadai agar tidak lengah. Bahkan jika tidak ada intervensi dan kerja keras pemerintah dalam penanganan Covid-19 melalui kebijakan, kasus Covid-19 di Denpasar diprediksi akan meningkat drastis. “Denpasar merupakan Ibukota Provinsi Bali, memiliki penduduk yang terbanyak dan heterogen, sehingga penerapan PKM ini sudah sangat tepat, namun demikian pelaksanaannya harus terus dievaluasi sehingga tujuan penerapanya dapat dicapai dan dimaksimalkan,” jelasnya.

Ngurah Anom menjelaskan, dengan penerapan PKM ini yang diatur dalam Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) ini, masyarakat mulai ‘dipaksa’ untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penggunaan masker, menjalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), physical distncing, social distancing, dan protokol kesehatan lainya. “Jika peluang penyebaran dipotong, akan memberikan kemudahan dan menambah kesiapan rumah sakit rujukan, sehingga pelayanan dapat dimaksimalkan,” jelasnya.

Ngurah Anom menambahkan, saat ini selain dengan beragam upaya yang terus dimaksimalkan baik di bidang pencegahan dan penanganan medis di rumah sakit, penanganan Covid-19 di Bali diunggulkan dengan situasi dan lokal wisdom masyarakat Bali. Kedepan, bersama Pemkot Denpasar serta instansi terkait kita akan merancang Swab Test berbasis PCR masal. Dimana, semua kasus mulai PDP, ODP dan OTG akan diperiksa lebih awal dengan Swab Test dua kali.
“Saya berharap pelaksanaan PKM di Kota Denpasar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan indikator kinerja utama Perwali PKM yakni menurunkan angka kasus, dan pelaksanaanya PKM ini agar terus menerus disosialisasikan, dapat melalui media sosial, media cetak, media elektronik, influencer, dan pusat informasi lainya, sehingga masyarakat dapat patuh, dan menjadi kebiasaan,” jelasnya, sembari menegaslan awalnya dipaksa, kedua terpaksa, dan ketiga menjadi kebiasaan dalam memasuki era baru pasca Covid-19 dengan selalu waspada dan menerapkan protokol kesehatan. (Car)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ribuan Warga Kurang Mampu, Desa Bunutan Butuh Perhatian 

Ming Mei 17 , 2020
Dibaca: 30 (Last Updated On: 17/05/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Hampir 1.303 KK di Desa Bunutan, kecamatan Abang, Karangasem tercatat kurang mampu. Kebanyakan masyarakat kurang mampu bermukim Desa Bunutan bagian atas. Kondisi ini, diharapkan uluran tangan pemerintah Provinsi Bali turun tangan bersama mengentaskan kemiskinan, melalui pemberian program bedah rumah,perbaikan infrastruktur jalan,dan […]

Berita Lainnya