https://www.traditionrolex.com/27 Hadiri Karya Mamungkah di Br. Batuculung, Bupati Giri Prasta Serahkan Hibah Rp 400 Juta - FAJAR BALI
 

Hadiri Karya Mamungkah di Br. Batuculung, Bupati Giri Prasta Serahkan Hibah Rp 400 Juta

(Last Updated On: 16/05/2019)

MANGUPURA-fajarbali.com | Besarnya perhatian Pemerintah Kabupaten Badung terhadap masyarakatnya, yang selalu berkomitmen untuk menjaga melestarikan adat seni dan budaya Bali serta meringankan beban krama Badung.

Yakni dengan mendukung kegiatan-kegiatan sarana dan prasarana upakara seperti karya mamungkah, ngenteg linggih, mupuk pedagingan, ngentegang bale kulkul lan padudusan alit medasar tawur madurga jangkep yang telah dilakukan oleh masyarakat Banjar Batuculung di Pura Begawan Penyarikan Kerobokan Kaja Kec. Kuta Utara, Kamis (16/5).

Karya tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang didampingi oleh Anggota DPRD Badung I Wayan Sandra, Camat Kuta Utara AA Ngurah Arimbawa beserta unsur tripika, Lurah kerobokan Kaja I Made Adnyana, bendesa adat kerobokan AA Putu Sutarja, tokoh masyarakat I Bagus Alit Sucipta, dan kelian adat dan dinas Br. Batuculung Kerobokan. Dalam kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta didampingi para tokoh masyarakat Batuculung melakukan penandatanganan prasasti dan menyerahkan bantuan upakara sebesar Rp 400 juta.

Parwartaka karya I Gede Sumadi, mengucapkan terimaksih kepada Pemkab Badung yang sudah berkesempatan hadir di karya mamungkah, ngenteg linggih mupuk pedagingan, ngantenang bale kulkul lan padudusan alit medasar tawur madurga jangkep di Br. Batuculung ini.

Dijelaskannya, karya mamungkah tersebut dilaksanakan berdasarkan rampungnya Balai Banjar Batuculung dan Pura Begawan Penyarikan Br. Batuculung. Lebih lanjut dijelaskan, balai banjar itu sudah direncanakan sejak tahun 2014, melalui dua tahap bagian, bagian pertama dilaksanakan tahun 2016 dengan membangun diantaranya, bale paruman atau wantilan, bale gong, pewaregan dan bale kulkul yang menghabiskan dana Rp 1,6 miliar lebih. Bantuan diperoleh dari Pemkab Badung melalui hibah tahun 2016 sebesar Rp 500 juta, selanjutnya dari kas warga krama banjar sebesar Rp 300 juta, punia dari krama banjar sebesar Rp 550 juta dan dari LPD Desa kerobokan sebesar Rp 300 juta.

Selanjutnya di jelaskan, pada tahun 2018 dilanjutkan pembangunan tahap kedua diantaranya yaitu linggih Parahyangan, bale gede, gedong simpen, candi bentar dan tembok penyengker yang menghabiskan dana Rp 1,3 milyar. Bantuan tersebut diperoleh dari Pemkab Badung melaui hibah tahun 2018 sebesar Rp 1 miliar lebih dan dari LPD Desa Kerobokan sebesar Rp 250 juta. Dan pada bulan desember tahun 2018 dilaksanakannya upacara mecaru, melaspas, mendem pedagingan lan ngunggahang bale kulkul yang menghabiskan dana Rp 150 juta yang berasal dari krama banjar batuculung.

Selain itu Gede Sumadi mengatakan, pada rahina Buda Kliwon Sinta Br.Batuculung melaksanakan karya mamungkah, ngenteg linggih, mupuk pedagingan, ngantegang bale kulkul lan padudusan alit medasar tawur madurga jangkep yang menghabiskan dana kurang lebih Rp 500 juta yang bersumber dari bantuan Pemkab Badung sebesar Rp 400 juta dan dana punia dari krama banjar sebesar Rp 100 juta.

Sementara itu Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, mengapresiasi rasa persatuan yang dilakukan oleh masyarakat Br. Batuculung dia merasa bangga bisa hadir ditengah-tengah masyarakat untuk bisa meringankan beban masyarakat krama Badung khususnya krama Br. Batuculung. Bupati Giri Prasta mengatakan Pemkab Badung akan sealu memegang teguh dan berkomitmen untuk dapat meringankan beban krama dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti kebutuhan pribadinya yaitu sandang, pangan dan papan, pendidikan dan kesehatan. 

Selain itu adalah kebutuhan komunal yaitu pengeluaran peson-peson, nyekah besama, pengeluaran piodalan, membangun Bale Banjar, Wantilan dan membangan kayangan tiga dan bantuan sarana dan prasarana upakara, itu adalah wujud dari PPNSB. Bupati Giri Prasta menambahkan, pengeluaran seperti ini sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah untuk memenuhinya, sehingga dana yang seharusnya dikeluarkan dapat dikelola dalam rumah tangga.

Lebih lanjut dikatakan dalam konsep Hindu kita ada 3 pilar yaitu Wimuda, Winata, Dan Wiwerda. Wimuda adalah anak anak, Winata adalah remaja atau yowana karena sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar, dan Wiwerda adalah para orang tua. “Maka dari itu untuk pemasalahan yang ada di desa maupun di bale banjar ketiga pilar ini harus bisa bersatu untuk bisa membangun di daerahnya masing-masing,” terangnya.

Diakhir kegiatan Bupati Giri Prasta juga menyerahkan punia sebesar Rp 10 juta untuk mendukung para sekaa gong Br. Batuculung dan Rp 20 juta untuk PKK Br. Batuculung.(put)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pelepasan Siswa SMK Kesehatan PGRI Denpasar, Lulusan Berpeluang Kerja di Australia dan 10 Negara Asia==besar

Kam Mei 16 , 2019
Dibaca: 7 (Last Updated On: 16/05/2019)DENPASAR-fajarbali | Kepala SMK Kesehatan PGRI Denpasar (Smekkesgri) Drs. I Made Sudana, MM., memimpin upacara pelepasan peserta didik kelas XII di Hotel Nikki, Denpasar, Kamis (16/5).  Save as PDF

Berita Lainnya