Gara-Gara Got Mampet, Jalan Hotmix Penglipuran-Buungan Cepat Rusak

Loading

BANGLI-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Kondisi ruas jalan hotmix penghubung antara desa Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, dengan Banjar Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, mulai kian memperihatinkan.

Padahal dari sisi usia jalan masih tergolong baru. Namun diduga karena kondisi got yang selalu mampet ditengah tingginya intensitas hujan menyebabkan air kerap meluber ke jalan sehingga mengkikis aspal badan jalan tersebut. Akibatnya, disejumlah titik kondisi ruas jalan strategis ini, hanya tersisa bebatuan saja dan menyisakan lubang yang cukup besar.

Hal ini juga diperparah karena kesadaran masyarakat untuk ikut memelihara akses jalan tersebut masih minim. Terlebih kondisi jalan tersebut, selama ini memang selalu lembab karena berada dalam kawasan hutan bambu desa Pengelipuran. Hal inilah yang menyebabkan saluran drainase pada jalan ini menjadi macet, lantaran banyak ditutup oleh dahan dan ranting bambu yang habis ditebang. “Dulu jalan ini sangat bagus. Namun karena terus terkikis air yang meluber akibat kondisi got yang macet, sehingga sekarang cepat rusak,” ungkap I Nyoman Suardana, salah seorang warga sekitar yang ditemui, Minggu (3/3).

Kerusakan jalan ini, kata dia, tentunya sangat merugikan masyarakat umum, khususnya kalangan pelajar yang saban hari  melewati jalan tersebut.  “Semestinya pemilik lahan ikut peduli,  jangan malah membuang  bekas ranting bambu ke saluran drainase yang mengakibatnya air  tidak lancar  dan meluber  ke jalan,” pintanya.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUTRPK) Bangli, Made Soma saat dikonfirmasi tidak menampik kerusakan jalan di Bangli banyak disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeliharaan. Seperti menanam rumput gajah dipinggir jalan serta membuang ranting dahan bambu atau kayu di saluran drainase. “Aspal musuh utamanya adalah air, bagitu kelembaban tinggi maka aspal akan cepat mengelupas,”tegas Soma yang kini merangkap pejabat (pj) Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUTRPK Bangli.

BACA JUGA:  Pelindo III Benoa Siap Bersinergi dengan PWI Bali  Tingkatkan SDM Wartawan Lewat UKW

Terkait jalan rusak di jalan penghubung Penglipuran-Buungan, kata dia, sejatinya pihaknya sudah pernah mengadakan pendekatan ke warga pemilik lahan hutan bambu agar  tidak membuang sampah bekas potongan bambu ke got. Namun tidak digubris, sementara tenaga mandor yang dimiliki sangat minim. Dimana, masing-masing kecamatan hanya memiliki 4 tenaga mandor. Kondisi ini jelas membuat, pihaknya kewalahan dengan luasnya ruas jalan yang ada. “Terus terang kami kewalahan menangani itu. Karenanya kita sangat memerlukan adanya kesadaran masyarakat untuk ikut memelihara jalan.  Toh kalau jalan cepat rusak,  semua orang akan dirugikan, sementara perbaikan tentunya membutuhkan waktu serta anggaran,”tegasnya. (ard)

Scroll to Top