https://www.traditionrolex.com/27 Dua Polwan Nyamar Jadi PSK, Owner Bungalow 505 Sanur Dikeler ke Polres Garut - FAJAR BALI
 

Dua Polwan Nyamar Jadi PSK, Owner Bungalow 505 Sanur Dikeler ke Polres Garut

(Last Updated On: 20/03/2018)

DENPASAR-fajarbali.com | Buntut ditangkapnya delapan orang sindikat perdagangan gadis asal Garut, Jawa Barat, Satreskrim Polres Garut bekerjasama dengan jajaran Satreskrim Polresta Denpasar mengerebek Bungalow 505 di Br. Blanjong Desa Pakraman Intaran Sanur, Rabu (14/3/2018).

Hasil pengerebekan tersebut, aparat kepolisian mengiring owner Bungalow 505, yakni Imam berikut 3 wanita yang diduga pekerja sek komersial (PSK).

Pengerebekan bungalow 505 Sanur dibenarkan Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan saat dikonfirmasi, Senin (19/3/2018). Menurutnya, jajaran Polresta Denpasar hanya sebatas memback-up pengerebekan guna membantu pengusutan kasus sindikat perdagangan orang oleh jajaran Polres Garut. Dia mengatakan ada 10 anggota Reskrim Polres Garut yang datang, 8 polisi dan 2 polwan.

“Kami hanya sebatas memback-up pengamanan saja,” ujarnya didampingi Kanit V/Judi Susila Unitreskrim Polresta Denpasar Iptu Pica.

Diakuinya, dalam pengerebekan yang berlangsung sekitar pukul 20.00 Wita, tim gabungan mengamankan owner bungalow 505, bernama Imam. Pria itu diamankan karena diduga terlibat sindikat perdagangan gadis asal Garut untuk dijadikan PSK di Bali. “Owner 505 Imam diamankan dan sudah dibawa ke Polres Garut,” terangnya.

Kompol Arta mengatakan, modus operandi perdagangan gadis asal Garut itu menggunakan iming-iming bekerja sebagai karyawan restoran dan hotel di Bali. Para korban diberikan biaya akomodasi berupa tiket pesawat hingga penginapan di hotel. Namun setelah bekerja di Bali, mereka ternyata dipaksa dijadikan PSK.

“Ada yang bertahan dan ada juga yang pergi diam-diam dari tempat esek-esek tersebut,” ungkapnya sembari mengatakan ada beberapa PSK yang juga dibawa ke Garut untuk dijadikan sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Terbongkarnya kasus ini berawal dari pengungkapan sindikat perdagangan orang oleh jajaran Polres Garut. Dua dari delapan orang yang ditangkap mengaku berperan merekrut gadis asal Garut dan menjualnya ke sejumlah daerah untuk dijadikan PSK, salah satunya tempat hiburan di Sanur, Bali. Bahkan, sebelumnya para sindikat ini sempat memberangkatkan dua orang gadis asal Garut ke bungalow 505, Sanur, Bali.

Menariknya, praktik prostitusi di bungalow 505 terbongkar berkat penyamaran dua polisi wanita (polwan) Satreskrim Polres Garut. Dua Polwan cantik, Brigadir Popy Puspasari dan Bripda Fitria Oktavia itu berpura-pura bersedia dipekerjakan sebagai PSK ditempat tersebut.

Berselang satu jam kemudian, tim gabungan Polres Garut dan Polresta Denpasar mengerebek bungalow 505 dan menggiring ownernya Imam, ke Polres Garut. Saat penyergapan, di bungalow tersebut ditemukan sedikitnya 20 perempuan yang dijadikan PSK. Namun, hanya tiga orang yang bersedia pulang. Dua orang asal Garut dan satu orang asal Banten. (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Prof. Manuaba Minta Perlindungan Hukum ke Pemkot Denpasar

Sel Mar 20 , 2018
Dibaca: 40 (Last Updated On: 20/03/2018)DENPASAR-fajarbali.com | Konflik internal Rumah Sakit Umum (RSU) Manuaba yang terletak di Jalan Cokroaminoto nomor 28 Denpasar, hingga kini belum ada titik terang penyelesaian.  Save as PDF

Berita Lainnya