Dosen ITB STIKOM Bali Bantu Usaha Kerajinan Panggul Sidhakarya di Desa Lodtunduh

Dengan membantu usaha kerajinan panggul, secara tidak langsung akademisi telah berkontribusi dalam menjaga budaya Bali.

(Last Updated On: )
Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali membantu pengembangan usaha kerajinan panggul di Desa Lottunduh.

GIANYAR-fajarbali.com | Tim Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali yang terdiri dari Ni Nyoman Muryatini, S.H., M.H., I Gusti Ngurah Gede Gitayogi Irhandi, S.Sn., M.M., Ni Kadek Sukerti, S.SI., M.CS., beserta dua mahasiswa Gede Putu Raynar Baskara Darma dan I Gede Adi Sedaya Tana membantu pengembangan usaha kerajinan panggul.

Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah usaha kerajinan panggul Sidhakarya milik I Made Sudika, warga Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Usaha mitra sudah berdiri sejak tahun 1970, merupakan usaha keluarga yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam proses produksi, Sudika dibantu oleh tiga orang karyawan.

Usaha ini berawal dari keinginan untuk melestarikan seni dan  budaya, khususnya alat-alat gamelan. Mitra merupakan pemasok tetap kerajinan panggul ke beberapa pedagang yang berada di wilayah blahbatuh, Sukawati dan pasar Beringkit, Mengwi, Badung dan beberapa orang yang menjadi langganan tetap datang langsung untuk memesan panggul.

Setiap bulannya mitra dapat menghasilkan kurang lebih delapan sampai sepuluh barung panggul. Setiap barung terdiri dari tujuh jenis set, yang terdiri dari panggul gangsa, panggul ugal, panggul gong, panggul kendang, gender wayang, terompong dan talin kendang.

Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra, dalam proses produksi saat ini mitra menggunakan alat pembubut kayu manual karena mesin bubut kayu listrik yang selama ini digunakan mengalami kerusakan dan tidak dapat lagi digunakan, sehingga mengakibatkan jumlah produksi menjadi tidak maksimal.

Dalam menjalankan usahanya, mitra tidak pernah membuat perencanaan keuangan, dan dalam proses produksi, mitra menggunakan mesin, gergaji, bor, belakas, mutik, dan pahat, yang memerlukan kehati-hatian karena rentan menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi mitra, tim pengabdian memberikan bantuan alat produksi mesin bubut kayu, yang bertujuan untuk mempercepat proses produksi dan meningkatkan kapasitas produksi. Kegiatan selanjutnya adalah dengan memberikan pelatihan manajemen keuangan yang bertujuan untuk membantu mitra mengatur rencana keuangan usahanya. Kegiatan terakhir adalah memberikan sosialisasi terkait pentingnya keselamatan kerja.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdian pada bulan April hingga Juni 2024, mitra dapat meningkatkan kapasitas produksinya, dimana sebelumnya mitra hanya dapat menghasilkan 10 barung, saat ini mitra dapat memproduksi hingga 16 barung.

Hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan mitra sebesar 60%. Mitra saat ini sudah mampu membuat pembukuan usahanya secara sederhana dan sudah memiliki pengetahuan terkait pentingnya keselamatan kerja

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan penghasilan mitra akan terus mengalami peningkatan, dan mitra lebih optimis dalam mengembangkan usahanya. (rel)

 

 

Next Post

Optimalisasi Pengelolaan Unit Usaha Pariwisata pada BUM Desa Dharma Abadi Apuan, Susut, Bangli

Sab Jun 29 , 2024
Pembangunan desa mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan khususnya masyarakat perdesaan.
APUAN UNWAR

Berita Lainnya