Dosen Adalah Aset, Perdiknas Kucurkan Reward

Fungsi yayasan itu ada tiga: melahirkan, memelihara, dan melebur. Pemberian penghargaan atau tali kasih kepada pensiunan jadi bagian dari melebur.

(Last Updated On: )
Ketua Perdiknas Denpasar, Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos., M.Si., bersama para dosen Undiknas penerima reward.

DENPASAR- fajarbali.com | Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, mengelola tiga unit lembaga pendidikan, yakni Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), SMP Nasional Denpasar (Spenas) dan SMK Teknologi Nasional (Teknaska).

Dalam menggerakkan roda organisasi, Ketua Perdiknas Denpasar, Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda, S.Sos., M.Si., menilai seluruh sumber daya manusia yang bekerja di lingkup Perdiknas adalah aset yang harus diperhatikan, dijaga dan dirawat.

Hal itu tercermin saat Ketua Perdiknas mengucurkan reward kepada tujuh dosen Undiknas yang berhasil menuntaskan pendidikan doktor (S3). Para dosen itu berhasil menuntaskan program doktor di Universitas Brawijaya dan Universitas Udayana.

Sementara penerima reward jabatan akademik kali ini sebanyak 12 orang. Pada hari yang sama, Perdiknas Denpasar juga memberikan reward berupa tali kasih kepada dosen, guru, dan karyawan yang memasuki usia pensiun.

Gung Eddy Gorda menyampaikan, pemberian penghargaan tersebut telah menjadi komitmen yayasan terhadap seluruh SDM yang berada di bawah naungannya.

Ketua Perdiknas Denpasar menjelaskan bahwa fungsi yayasan itu ada tiga: melahirkan, memelihara, dan melebur. Pemberian penghargaan atau tali kasih kepada pensiunan jadi bagian dari melebur.

“Banyak orang bilang, ngapain bekerja keras setelah kita pensiun juga tidak ada penghargaannya. Saya coba mematahkan itu, caranya dengan memberikan reward dan tunjangan kesehatan purnatugas,” ujarnya.

Pemberian reward kenaikan jabatan fungsional dan reward studi S3, lanjut dia, menjadi bagian dari upaya untuk memelihara orang-orang produktif di lembaga ini. “Untuk melahirkan, kami sedang menyusun, kami akan berdiskusi dengan Undiknas bagaimana cara merekrut dosen dan karyawan yang berdimensi internasionalisasi dan humanity,” kata Gung Eddy.

Ir. I Gusti Ngurah Nyoman Wismantara, M.T, dosen yang menerima reward pensiunan, menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Perdiknas Denpasar. Dosen Teknik yang mengabdi menjadi dosen sejak tahun 1987 silam, menyaksikan bagaimana pesatnya perkembangan Undiknas. “Perhatian dan motivasi dari Yayasan pun besar sekali,” kata pria asal Buleleng itu.

Salah satu penerima reward S3, Dr. Desak Made Febri Purnama Sari, SE, MM, mengungkapkan sangat berbangga dan sangat bersemangat atas pencapaian studinya yang mendapat apresiasi dari Ketua Perdiknas. Desak baru saja lulus doktor bidang ilmu manajemen di Universitas Udayana dengan masa studi 3,5 tahun. “Harapan kami kepada Perdiknas selalu memberikan naungan kepada kami para dosen untuk terus berprestasi dan terus melakukan pengembangan diri. Terima kasih Perdiknas Denpasar,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu penerima reward jabatan akademik adalah Dr. Kadek Januarsa Adi Sudharma, SH, MH. Kurang dari 10 tahun berkarir sebagai dosen di Undiknas, ia kini mendapat kenaikan jabatan fungsional lektor kepala. “Saya bersyukur mendapatkan reward kembali dari Perdiknas Denpasar. Sebelumnya saya telah menerima reward tamat doktor, dan saya bisa langsung mengajukan kenaikan jabatan fungsional ke lektor kepala,” pungkas dia.

 

Next Post

Wabup Suiasa Sampaikan Jawaban Pemerintah Terhadap Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Badung

Sel Jul 16 , 2024
Penjelasan dan tanggapan terhadap pemandangan umum Fraksi-Fraksi DPRD Badung terhadap satu dokumen rancangan penganggaran daerah dan tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).
IMG_20240716_130507_708

Berita Lainnya