DENPASAR-fajarbali.com | Percepat pembentukan Herd Immunity dan pemulihan ekonomi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Bali terus genjot. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, cakupan vaksinasi Covid-19 per 9 Agustus 2021 tahap pertama telah mencapai 103, 06 persen dengan jumlah warga yang yang sudah divaksin yaitu 3.087.682 orang. Sementara cakupan vaksinasi tahap kedua baru 35 persen atau 1.072.720 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia mengatakan, cakupan vaksinasi tersebut merupakan yang tertinggi secara nasional dan diharapkan masyarakat yang belum menjalani vaksinasi, agar melakukan vaksin di fasilitas layanan kesehatan terdekat seperti Rumah Sakit, Puskesmas, maupun vaksinasi berbasis Banjar atau desa adat.
“Cakupan vaksinasi tahap pertama cukup tinggi, namun tetap kita ingatkan agar masyarakat yang belum melakukan vaksin agar segera mendaftarkan diri atau datang ke fasilitas layanan kesehatan untuk menjalani vaksinasi. Ini sangat penting dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi dan terbentuknya herd immunity di Bali,” ujarnya, Senin (9/8/2021).
Baca juga :
Pengiriman Produk POCO Capai Lebih Dari 20 Juta Unit di Dunia, Kian Percaya Diri Hadapi Tantangan Pasar Global
Yenny Wahid Gelar Vaksinasi Massal di Sleman, Jogjakarta
Sementara itu, Widia menyampaikan bahwa vaksinasi kepada tenaga kesehatan (nakes) pada vaksinasi booster atau tahap ketiga sudah mencapai 9.431 orang atau 25,6 persen. Ia mengungkapkan saat ini Pemerintah juga memberikan fasilitas vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas. Dikatakan, para penyandang disabilitas ini bisa mendatangi fasilitas kesehatan terdekat tidak perlu mendaftar secara online terlebih dahulu.
“Jumlah sasaran program vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas sebanyak 7.579 orang diseluruh Bali. Kita akan dorong terus agar semua masyarakat di Bali mendapatkan vaksinasi,” terangnya.
Ditambahkannya, vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas ini juga dibantu oleh Dinas Sosial, pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya. Adapun vaksin yang digunakan bagi penyandang disabilitas ini yaitu jenis Sinovac. Selain penyandang disabilitas, Widya juga mengingatkan kepada masyarakat lansia agar tidak ragu lagi untuk divaksin karena mereka masuk dalam kelompok rentan.
“Jika dilihat, masih banyak lansia yang belum menjalani vaksinasi karena berbagai faktor. Ini menjadi tantangan bagi kita agar para lansia turut ikut melakukan vaksinasi. Oleh karena itu, kita selalu berikan edukasi kepada masyarakat bahwa vaksinasi itu aman dilakukan untuk mendapatkan imun tubuh yang lebih kuat, sehingga mengurangi gejala yang timbul akibat paparan virus,” pungkasnya.
Lebih lanjut Widya menyatakan jika saat ini masih berlangsung vaksinasi tahap kedua untuk para remaja usia 12-17 tahun. Sementara untuk vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan ditargetkan selesai bulan ini. (dha)
Save as PDF