https://www.traditionrolex.com/27 Diserang Fungisida dan Galungan dan Tahun Baru Harga Cabai Diprediksi Meroket - FAJAR BALI
 

Diserang Fungisida dan Galungan dan Tahun Baru Harga Cabai Diprediksi Meroket

“Ini fenomena alami, pengaruh cuaca. Yang mengalami kerusakan biasanya tanaman padi yang di tanam di persawahan, akarnya diserang fungisida. Sehingga daun berguguran dan buah membusuk,” jelas Wayan Suarta. Namun demikian, kerusakan tanaman ini lebih banyak dialami petani di daerah selatan Gianyar.

 Save as PDF
(Last Updated On: 12/12/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Jelang Hari Raya Galungan dan Tahun Baru 2023, warga Gianyar khususnya siap-siap menikmati harga cabai mahal. Hal ini disebabkan cabai di Gianyar di sebagian wilayah mengalami gagal panen akibat diserang fungisida pada akar. Disisi lain, sebagian besar petani sudah memasuki masa tanam padi di akhir Desember tahun ini. 
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Gianyar, I Wayan Suarta, Senin (12/12/2022) membenarkan kalau ada sebagian petani cabai mengalami gagal panen. Dimana kondisi komoditi cabai ini, daun berguguran, buah busuk dan akar diserang fungisida. “Ini fenomena alami, pengaruh cuaca. Yang mengalami kerusakan biasanya tanaman padi yang di tanam di persawahan, akarnya diserang fungisida. Sehingga daun berguguran dan buah membusuk,” jelas Wayan Suarta. Namun demikian, kerusakan tanaman ini lebih banyak dialami petani di daerah selatan Gianyar. “Kalau di Gianyar Utara, Payangan, Tegalalang relatif tidak ada kerusakan. Hal ini karena komoditi ini ditanam di tegalan,” tambahnya.
 
Dijelaskan lagi, untuk Tahun 2022 ini luas tanaman cabai di Gianyar seluas 265 hektar. Luasan ini didominasi oleh Kecamatan Sukawati dengan luas tanam 230 hektar lebih. Sedangkan kecamatan Payangan, Tegalalang dan Tampaksiring dengan rata-rata luas tanam 10 hektar. Sedangkan kerusakan tanaman cabai akibat serangan fungisida ini mencapai 25% luat tanam pada November dan Desember. Ketika ditanya apakah harga akan naik nanti menjelang Hari Raya Galungan, Wayan Suarta menjelaskan hal itu berlaku hukum pasar. “Pasokan nanti datang dari luar Bali, Jawa atau Lombok, tapi Galungan kan bertepatan dengan Tahun Baru, harga pasti naik. Namun soal harga bukan ranah saya, itu di Disperindag,” bebernya. 
 
Selain kerusakan tanaman padi akibat serangan fungisida, petani di Wilayah Sukawati pada Desember ini harus siap-siap beralih ke tanamam Padi. “Wilayah Sukawati, Desember ini harus persiapan masa tanam padi. Sehingga tanaman cabai mesti dibongkar. Kalau tidak, nanti telat tanam dan giliran mendapat air irigasi harus dimanfaatkan waktunya,” ungkapnya. Sehingga menurut Wayan Suarta, mau tidak mau, petani di Sukawati harus bersiap ke tanaman Padi, sehingga di Maret April nanti sudah bisa tanam padi periode kedua.
 
Disebutkan, untuk pasokan cabai di Gianyar tahun 2022 ini sebagian besar didatangkan dari Wilayah Sukawati dan selebihnya dari Gianyar Utara dan luar Gianyar. Disebutnya, tahun 2022 ini, petani Cabai di Gianyar menikmati hasil panen yang bagus, karena harga cabai sempat menyentuh harga Rp 110 ribu. Bila pasokan cabai dari luar Bali mencukupi, maka harga komoditi ini tidak akan melambung tidak terkendali. “Harga naik ini selebihnya dipengaruhi mulai masa tanam padi, sedangkan kerusakan tanaman padi ini sudah diatasi oleh penyuluh dengan anti fungisida,” tandasnya.sar
 Save as PDF

Next Post

Bupati Mahayastra Besuk Tahanan Prajuru Desa Adat Taro Kelod

Sen Des 12 , 2022
"Itu kan sudah ada pengacaranya. Pengacaranya pasti sudah mengupayakan. Karena sekarang ini di Taro Kelod akan ada upacara padudusan, ada mecaru, mependem, dan itu upacara besar bagi umat Hindu. Untuk ngayahnya sudah dari sekian lama. Jadi prajuru yang masih memimpin kan prajuru ini. Jadi dengan alasan itu, di samping Galungan juga sudah dekat, sehingga penasehat hukum ajukan penangguhan," katanya.
WhatsApp Image 2022-12-12 at 12.26.22 (1)-75de49dc

Berita Lainnya