https://www.traditionrolex.com/27 Diduga Kualitas Pengerjaan Rendah, Jalan Propinsi Dekat Pasar Kintamani Mulai Rusak Parah - FAJAR BALI
 

Diduga Kualitas Pengerjaan Rendah, Jalan Propinsi Dekat Pasar Kintamani Mulai Rusak Parah

(Last Updated On: 13/05/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Kondisi ruas jalan raya jalur Bangli-Singaraja tepatnya dari depan SMPN 1 Kintamani hingga Kantor Camat Kintamani, benar-benar memprihatinkan. Padahal ruas jalan tersebut baru hitungan setahun selesai dikerjakan. Hanya saja, kondisi ruas jalan hotmik yang kewenanganya ada di Propinsi Bali tersebut, kini Sebagian besar mengelupas dan banyak berlubang. Diduga kerusakan terjadi lantaran kualitas pengerjaannya yang rendah.

 

Dampaknya, selain membuat kondisi dijalur strategis menuju obyek wisata Kintamani itu kurang enak dipandang juga sangat membahayakan bagi para pengendara yang melintas. Bahkan sesuai penuturan masyarakat setempat, ruas jalan tersebut telah banyak menyebabkan korban kecelakaan. Terlebih pada malam hari. Lantaran disejumlah titik, kondisi lampu penerangan jalannya sudah banyak yang mati.

Hal ini juga dikeluhkan Wakil Ketua DPRD Bangli, I Komang Carles saat dikonfirmasi Rabu (13/05/2020). “Kondisi jalan tersebut sekarang sudah benar-benar memprihatinkan. Banyak lubang yang menganga ditengah jalan hingga kelihatan batu-batunya. Akibatnya, beberapa kali pengendara disana terjatuh,” ungkap Carles.

Diceritakan, kejadian kecelakaan yang terbaru terjadi pada beberapa hari lalu. “Karena kondisi ruas jalan tersebut banyak berlubang, kemarin malam saya sempat menolong salah seoarang pengendara sepeda motor yang jatuh di depan rumah saya dekat Pasar Kintamani,” ujarnya. Menurutnya, kondisi ruas jalan tersebut rawan menyebabkan lakalantas, lantaran banyak lubang mengangga dengan kendalaman 5 hingga 10 cm yang siap menjebak pengendara. Terlebih pada malam hari. “ Itu sangat membahayakan. Apalagi pada malam hari, lampu mercury disekitar lokasi juga mati sejak setahun lebih tidak kunjung diperbaiki sehingga menyebabkan kondisi dilokasi jalan berlubang itu gelap yang menyebabkan korban jatuh,” ungkap politisi Partai Demokrat asal Batur ini.

Disampaikan, kerusakan yang terjadi di jalur sepanjang kurang lebih 1 km itu, sudah lebih dari enam bulan terakhir. Penyebabnya, diduga karena kualitas pengerjaannya yang rendah. “Pengerjaannya kalau tidak salah pas ketika Gunung Agung meletus. Bahan hotmik yang digunakan saat itu berupa batu apung. Tidak menggunakan pecahan. Sehingga kualitasnya tidak begitu bagus,” beber Komang Carles.

Karena itu, lanjut dia, ruas jalan tersebut hanya bertahan sekitar setahun setelah dikerjakan. “Karena kualitasnya yang memang kurang bagus, setelah satu tahun pengerjaanya langsung rusak,” jelasnya. Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Mandor pengawas jalan Propinsi tersebut. Hanya saja, karena yang bersangkutan telah pindah tugas sehingga komunikasinya tidak berlanjut. Meski demikian, pihaknya juga mengaku sudah melaporkan kerusakan tersebut ke Dinas PU Kabupaten Bangli untuk dibantu memfasilitasi ke Dinas PU Propinsi Bali agar segera diperbaiki. “Dari dua bulan lalu sudah saya koordinasikan juga melalui Dinas PU Bangli, tapi hasilnya masih gabeng. Padahal harapan masyarakat kami, tentunya kerusakan jalan tersebut segera bisa diperbaiki,” tegasnya.

Menurut anggaran perbaikan bisa diambilkan dari dana pemeliharaan jalan Propinsi Bali. “Rasanya kalau mau serius, tidak  perlu waktu lama untuk perbaikannya. Terlebih biasanya, selama ini kerusakan jalan Propinsi di Kabupaten Bangli sangat cepat penangannya. Sekarang entah kenapa agak terlambat, kemungkinan karena kurang komunikasi saja,” pungkasnya sembari Kembali berharap dinas terkait segera turun untuk mempercepat melakukan perbaikan ruas jalan tersebut. (arw)

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Terdampak Covid-19, Pelaku Wisata Dapat Bantuan

Rab Mei 13 , 2020
Dibaca: 13 (Last Updated On: 13/05/2020)NEGARA – fajarbali.com | Imbas pandemi covid-19, merugikan berbagai sektor ekonomi , termasuk juga pelaku wisata. Terdampaknya dunia pariwisata di Bali, lantaran menurunnya jumlah wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Imbas menurunnya jumlah wisatawan, juga terasa di Kabupaten Jembrana.     Save as PDF

Berita Lainnya