BANGLI-fajarbali.com | Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Bangli menyerahkan bantuan kepada 122 keluarga berisiko stunting (KRS) dalam kegiatan Rapat Koordinasi dan Penyerahan Bantuan CSR, Selasa (2/12/2025), di Bangli.
Acara ini dihadiri Bupati Bangli, jajaran Pemerintah Kabupaten Bangli, BKKBN Provinsi Bali, BPD Bali, dan TP PKK Kabupaten Bangli.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Dr. dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, menegaskan bahwa stunting bukan sekadar persoalan kesehatan dan tinggi badan, melainkan gambaran rapuhnya kualitas masa depan anak. “Ini persoalan pembangunan sumber daya manusia dan keberlanjutan bangsa,” tegasnya.
Penyebab stunting bersifat multidimensi, mulai dari gizi, pola asuh, sanitasi, hingga akses kesehatan. Karena itu, upaya penanganannya membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
Sejak Desember 2024 hingga kini, bantuan orang tua asuh melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) telah mencapai Rp 240,47 miliar secara nasional.
Sementara di Provinsi Bali, berdasarkan Dashboard Genting, intervensi yang telah dilakukan menjangkau 14.602 KRS atau 173,2% dari target. Termasuk di dalamnya bantuan nutrisi, sanitasi, rumah layak huni, dan edukasi pencegahan stunting.
Kabupaten Bangli sendiri menunjukkan capaian signifikan dengan 1.375 KRS yang diintervensi dari target 755 KRS. Meski demikian, sebagian besar masih berupa edukasi, sementara kebutuhan nyata seperti bantuan nutrisi dan sanitasi perlu diperluas.
Kepala BPD Bali Cabang Bangli, I Gede Agus Kastayasa, SE, MM, menyampaikan komitmen penuh institusinya dalam mendukung percepatan penurunan stunting.
Adapun Ketua TP PKK Kabupaten Bangli, Ny. Sariasih Sedana Arta, turut menyampaikan perkembangan program PKK yang saat ini diupayakan untuk mendukung penurunan stunting.










