Perwakilan BKKBN Bali kembali bergabung dengan TP PKK Bali dan sejumlah OPD terjun ke masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan, khususnya mengentaskan stunting.
AMLAPURA-fajarbali.com | Mewujudkan sumber daya manusia yang maksimal guna untuk menyelamatkan generasi penetus bangsa melalui penekanan angka stunting, Pj Ketua TP PKK Bali Ny. drg. Ida Mahendra Jaya bersama lintas sektor dalam hal ini Perwakilan BKKBN Provinsi Bali kembali melakukan kunjungan ke masyarakat.
Kegiatan yang bertajuk “Berkunjung dan Berbagi TP PKK Provinsi Bali” tersebut berlangsung di Desa Seraya Kabupaten Karangasem pada Senin (12/8).
Pada kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. drg. Ida Mahendra jaya dalam sambutannya menghimbau kepada seluruh keluarga yang hadir untuk memperhatikan tumbuh kembang anak.
Seluruh orangtua yang memiliki anak balita diharapkan terus memantau perkembangan gizi yang dikonsumsi untuk dapat kita pantau bersama tumbuh kembang berat badan, tinggi badan dengan usia si anak.
“Ini tentunya tidak lepas dari perkembangan gigi yang dimilikinya, karena secara mendasar kesehatan akan dimulai dari gigi,” imbau Ida Mahendra.
Selain itu, Ketua TP PKK Kabupaten Karangasem Ny. Nuriasih Gede Dana mengapresiasi kegiatan berkunjung dan berbagi yang diadakan di wilayahnya.
“Saya berterima kasih kepada Pj Ketua TP PKK Provinsi Bali bersama instansi atas kunjungannya, kami berharap dengan kegiatan ini mampu menekan kembali prevalensi stunting yang ada di Kab Karangasem”, ucapnya
Sebagai informasi, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia Prevalensi Stunting di Kabupaten Karangasem telah turun sebanyak 2,8 persen dari yang sebelumnya 9,2 persen menjadi 6,4 persen.
Kendati demikian, Ny Nuriasih Dana tetap semangat dalam mengentaskan stunting dan menghimbau masyarakat untuk selalu menjaga makanan bergizi serta pola asuh yang baik.
“Ini merupakan wujud percepatan penurunan stunting dengan memberikan intervensi secara langsung kepada 100 peserta yang hadir yang terdiri dari 50 balita kurang gizi dan 50 balita berisiko stunting karena tumbuh yang tidak sesuai dengan umurnya,” ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom sekaligus menyampaikan sosialisasi terkait pencegahan stunting secara langsung kepada masyarakat.
Anom mengimbau kepada seluruh masyarakat agar rajin datang ke posyandu untuk melihat tumbuh kembang anak dan juga mengingatkan untuk segera melakukan vaksin polio sebanyak dua kali.
“Vaksin ini dilakukan sebanyak dua kali, saya harap balita di sini sudah semua menerima vaksin polio, jangan sampai anak kita terkena polio ini sangat berbahaya. Kemudian terkait stunting saya berharap agar kader posyandu mampu dan wajin mensosialisasikan stunting serta melakukan kunjungan ke rumah keluarga yang terindikasi berisko stunting agar tetap diketahui kondisinya,” jelas Anom.
Anom menambahkan, stunting dapat dicegah melalui pemberian asupan gizi yang baik. Selain sosialisasi, kegiatan ini dirangkaikan dengan pelayanan KB kepada 20 akseptor yang terdiri dari IUD, KB implant dan bongkar pasang KB dan juga penyerahan berupa telur yang secara simbolis diserahkan oleh Ketua Pokja Ketahanan Keluarga dan pencegahan stunting, Made Billy Udiana Sudibia.
Juga diserahkan bibit pohon cabai dan paket bantuan yang berisi beras 5kg, susu dan sikat beserta pasta gigi yang diserahkan oleh masing-masing lintas sektor.