Warga Kota Denpasar dan sekitarnya, kembali dapat menikmati “sajian” akhir tahun yang dipersembahkan Pemerintah Kota Denpasar melalui hajatan bertajuk Denpasar Festival. Berbagai sajian yang terbalut dalam kegiatan ‘multi event’ ini akan dibuka secara resmi pada Kamis (28/12/2017) di kawasan Catur Muka.
DENPASAR-fajarbali.com | Denpasar Festival (Denfest) Pada tahun 2017 ini, mengusung tema “Rawat Pusaka, Cipta Inovasi” dengan Sub tema “Tresnaning Jagat Rahayu” akan berlangsung hingga 31 Desember mendatang. Di penghujung acara juga dirangkai dengan kegiatan melepas matahari tahun 2017 dan menyongsong matahari tahun 2018.
Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, Denfest memberikan kesempatan kepada wirausaha-wirausaha binaan OPD untuk membuka stand dengan produk dan jasa yang beragam. Untuk Denfest tahun ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, memberikan peluang kepada para pengungsi untuk membuka stand khusus dengan menjual produk-produk kerajinan yang dibuat selama tinggal di pengungsian.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra mengatakan, kebijakan untuk menyiapkan satu stand khusus untuk para pengungsi yang telah dikoordinasikan dengan pihak Disperindang Kabupaten Karangasem. "Bapak Walikota sangat konsen sekali, walaupun dalam keadaan di pengungsian namun tetap diberikan kesempatan dan peluang termasuk dengan membuka stand di Denfest ini," ungkap Gatra, sembari menyebut barang yang dijual adalah hasil kreativitas para wartga KRB Gunung Agung di pengungsian. "Kita ingin memotivasi mereka, dan kami harapkan agar masyarakat juga berempati dan bisa membeli barang yang ditawarkan," tambahnya.
Sementara Event Organizer Denpasar Festival ke-10, Kayun Asmara menjelaskan, terkait dengan pemilihan tema pada tahun ini. “Tema dari Denfest selalu berkaitan dengan dinamika dan kondisi yang ada, sehingga pada tahun ini kita tidak menyangka ada bencana Erupsi Gunung Agung, maka dari itu muncul sub tema tersebut sebagai wujud empati dan membuktikan kondisi Bali masih sangat aman untuk kunjungan wisata,” ungkap Kayun Semara.
Dengan dibukanya stand khusus untuk para pengungsi oleh Disperindag, menurut Kayun Asmara menjadi satu hal yang patut diapresiasi. “Karya-karya mereka dapat dipasarkan dan tidak menutup kemungkinan nantinya akan menjadi peluang usaha baru", tandas Kayun. (car)