https://www.traditionrolex.com/27 Belajar di Hutan Belajar Para Siswa Dikenalkan Tentang Hutan - FAJAR BALI
 

Belajar di Hutan Belajar Para Siswa Dikenalkan Tentang Hutan

(Last Updated On: 19/05/2021)

NEGARA – fajarbali.com | Sejumlah siswa serta muda-mudi Desa Yehembang Kauh belajar di Hutan Belajar Bali Barat di wilayah Desa Yehembang Kauh, yang berlangsung dari Senin (17/5/2021) hingga Rabu (19/5/2021).


Hutan belajar sebelumnya diresmikan Bulan Maret lalu. Kegiatan yang diberi nama Eduforest Study Camping ini menjadi langkah awal memahami hutan untuk keberlanjutannya. “Tujuan dari kegiatan Educamp ini sebagai pengenalan hutan belajar kepada anak sekolah dan muda-mudi di Desa Yehembang Kauh,” ujar Putu Bawa sebagai penyelenggara dari Yayasan IDEP Selaras Alam. Selain itu, penjelajahan peserta bersama Mapala Universitas Udayana di Hutan Belajar,
para tunas muda Desa Yehembang Kauh belajar memahami hutan melalui tracking, games, dan diskusi.

Mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, sejumlah siswa yang ikut dibagi pada setiap sesi. Untuk memutus penyebaran Covid-19, panitia Educamp 2021 lainnya memutuskan untuk membagi kegiatan selama tiga hari. Pesertanya dari SDN 1, 2, 3, 4, dan 5 Yehembang Kauh, seluruh siswa SMP, dan Seka Truna Truni (STT).
Setiap sekolah mengajak 25 siswa sebagai perwakilan. Selain siswa sekolah dasar, para pemangku kepentingan seperti Kepala Desa, Camat, UPTD KPH Bali Barat, Kelompok Tani Hutan (KTH), hingga Destana (Desa Tangguh Bencana) di Desa Yehembang Kauh juga menghadiri pembukaan Eduforest Study Camping. Peserta dan undangan yang hadir diwajibkan menggunakan masker medis dan mencuci tangan terlebih dahulu. Segala sarana protokol kesehatan juga telah disediakan.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Yehembang Kauh, I Komang Darmawan. Para peserta mulai didampingi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unud untuk menyusuri Hutan Belajar. Kelompok mahasiswa yang bernama Wanaprastha Dharma ini sebelumnya telah melakukan analisis vegetasi di Hutan Belajar, sehingga telah mengetahui flora dan fauna yang ada di dalamnya. Sebagai fasilitator, Mapala Unud menjelaskan tentang nama tanaman dan fungsinya di hutan. Beberapa peserta pun mulai mencatat dan bertanya tentang peran tanaman-tanaman yang mereka temui. “Dengan tracking ini, peserta diajak mengetahui flora dan fauna endemik di Hutan Bali Barat dan apa yang terjadi bila hutan ini rusak,” jelas Wahyu panitia Eduforest Study Camping.

Tidak hanya flora yang ditemui peserta, dengan bantuan teropong, mereka juga bisa melihat burung endemik Bali Barat. Saat itu pun, Mapala Unud menjelaskan tentang tumbuhan kwanitan yang menjadi rumah bagi burung-burung endemik Jembrana.

Rumah pembibitan dengan tanaman endemik yang dibuat sebelumnya juga menjadi media pembelajaran bagi siswa untuk mengetahui upaya konservasi dan pengembangbiakan tanaman seperti Kwanitan, Kemiri, Pala Bali, hingga Klerek.
Selain itu, disamping bermain sambil belajar, Educamp kali ini juga mengajak para pemangku kepentingan dan muda-mudi di Desa Yehembang Kauh untuk bersama-sama mendiskusikan tentang keberlanjutan Hutan Belajar. Para muda-mudi juga diajak untuk menjelajahi kawasan hutan belajar. Meskipun mereka telah mengetahui keberadaan hutan di lingkungannya, namun masih banyak jenis flora dan fauna yang belum diketahui. “Senang bisa mengenal hutan, dulu yang ada di hutan belum semua tahu, sekarang bisa tanya-tanya di Hutan Belajar,” tutur Cista, pemudi dari STT Bhuana Sentana.

Diskusi antar stakeholder terkait keberlanjutan Hutan Belajar
Keterlibatan STT sama pentingnya dengan keterlibatan komunitas lainnya di Desa Yehembang Kauh. Untuk itu, pemuda dan pemudi desa diundang untuk berdiskusi bersama tentang upaya pencegahan dan mitigasi bencana melalui konservasi alam. “Mereka bisa diajak bicara tentang hutan, termasuk menjaga dan memanfaatkan hasil hutan secara bijak,” harap Wahyu.

Sementara Putu Bawa menambahkan besarnya peran Hutan Belajar juga menjadi upaya IDEP dalam mewujudkan Desa Yehembang Kauh yang tangguh. Dimulai dari pembentukan Destana pada tahun 2020, hingga penyusunan peta bencana yang telah disebarkan pada masing-masing dusun dan titik-titik kumpul warga. Untuk itu, Hutan Belajar selanjutnya akan dikelola oleh Destana yang juga akan melibatkan kelompok lainnya seperti STT dan KTH. “Nantinya Hutan Belajar ini akan dikelola Destana sebagai upaya mitigasi bencana, karena ketika hutan terjaga, sumber-sumber air juga akan terjaga,” terang Putu Bawa yang telah mengupayakan konservasi ini bersama Base Bali dan Yayasan IDEP. (prm).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Edukasi Sasar Pasar, Operasi Prokes Juga Tetap Digencarkan Di Bangli

Kam Mei 20 , 2021
Dibaca: 12 (Last Updated On: 19/05/2021)BANGLI-fajarbali.com | Sepanjang wabah pandemi Covid-19 belum berakhir, berbagai kegiatan untuk mencegah penularan virus corona terus dilakukan di Kabupaten Bangli.  Save as PDF

Berita Lainnya