Pelayanan Gizi di Bali Nomer 2 Terbaik Nasional

Loading

Denpasar-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Di masa pandemi Covid-19 segala sesuatu harus diperhatikan dengan maksimal, baik dari sisi protokol kesehatan (prokes) maupun pola hidup bersih dan sehat serta pentingnya asupan nutrisi agar tidak mudah terpapar atau terinfeksi virus.

Pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi saat pandemi kini menjadi kunci utama selain vaksinasi dan prokes itu sendiri. Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali mendorong masyarakat agar selalu memenuhi kebutuhan gizi agar tetap terjaga dari bahaya infeksi virus.

  Sehubungan dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyampaikan apresiasi dan memuji kerja keras layanan gizi Dinas Kesehatan di sembilan Kabupaten/Kota di Bali yang terus berupaya meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dengan mengedukasi bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi pada masa pandemi Covid-19. "Saya sangat salut dengan kerja keras teman-teman pada pelayanan serta Dinas Kesehatan di sembilan Kabupaten/Kota dalam memberikan layanan gizi buruk, meskipun saat ini Bali masih berada pada era pandemi Covid-19," ujarnya, Senin (27/12).

  Ucapan terima kasih dan apresiasi tersebut disampaikan karena sampai saat ini capaian Bali untuk pelayanan gizi sangatlah baik. Terbukti, harapan hidup Krama Bali saat ini nomer dua terbaik setelah Yogyakarta. "Ini sungguh prestasi yang luar biasa. Karena bagaimanapun juga, prestasi ini harus terus dipertahankan. Oleh karena itu, mari bersama-sama berjuang dan berupaya lebih keras untuk memaksimalkan program ini," ucapnya.

  Suarjaya menambahkan, dari sisi masalah gizi lainnya seperti masalah stunting, di Bali angka stuntingnya paling rendah di tingkat nasional. Angkanya adalah 4,3 persen. Kalau sebelum tahun 2013, angka stunting di Bali termasuk sangat tinggi. "Dengan kerja keras teman-teman semuanya tahun 2019 angka stunting turun menjadi 14 persen. Artinya perjuangan kita tidak sia-sia. Dan ini sungguh luar biasa. Ini merupakan hasil kreativitas tim layanan yang ada di Posyandu, KB serta semua petugas Dinas Kesehatan di sembilan Kabupaten/Kota se-Bali," terangnya.

BACA JUGA:  Disiplin Dalam Physical Distancing Masih Sulit Untuk Diterapkan 

  Suarjaya mengakui jika semua tim sangat kreatif dan inovatif membuat olahan makanan yang bergizi tinggi. Seperti misalnya mengolah labu menjadi berbagai  olahan menarik sebagai pengganti makanan pokok. Sehingga labu yang biasanya hanya diolah alakadarnya bisa menjadi olahan yang sehat dan bernutrisi tinggi. Suarjaya juga berharap, semua program peningkatan gizi Krama Bali harus dijalankan secara berkesinambungan. "Hal ini harus terus dilaksanakan, sehingga pemenuhan gizi Krama Bali terus meningkat seiring dengan perkembangan kehidupan saat ini," pungkasnya. (dha)

Scroll to Top