AMLAPURA-fajarbali.com | Sepekan sudah nelayan I Wayan Koti Arta dilaporkan menghilang saat mencari ikan,di perairan Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang. Namun hingga kini tim Sar gabungan Basarnas belum ada tanda-tanda menemukan tubuh korban. Tim gabungan pun menghentikan upaya pencarian korban terhitung sejak Selasa (12/10/2021).
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, Gusti Ngurah Eka Widnyana,membenarkan penghentian pencarian korban. Menurutnya, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan, pencarian korban dilaksanakan selama tujuh hari. Pihaknya bersama tim sar gabungan dari Basarnas, Pol air, pos AL Candidasa, Balawista BPBD Karangasem, Bakamla,dan Sar radio 115 telah berupaya melalukan pencarian. Namun, belum juga ada tanda-tanda tubuh korban ditemukan. “Pencarian telah kita upayakan, bahkan sampai menyusuri perairan Nusa Penida, tetapi hasilnya nihil,” ujar Gusti Ngurah Eka.
Hari terakhir pencarian, sebut Ngurah Eka, tim gabungan menurunkan 23 personil dari beberapa titik. Pihaknya sendiri turun dari pantai Jasri kemudian pencarian sampai di perairan Seraya Timur dan perairan Padangbai disisi barat. Hanya saja, upaya tersebut masih tetap nihil. “Tadi boat kita turunkan dari Pantai Jasri, hingga ke Padangbai dan Seraya Timur,” ujarnya.
Meski pencarian dihentikan kata Ngurah Eka, tim akan tetap melakukan pemantauan. Disamping itu, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan keluarga korban termasuk dengan para nelayan untuk segera menghubungi Basarnas Karangasem jika memang tunuh korban ditemukan. “Bila mana ada penemuan tubuh korban, operasi Sar akan dibuka kembali dan membantu proses evakuasi,” ujarnya lagi.
Seperti diketahui,seorang nelayan asal banjar Dinas Banyuning, Desa Bunutan, I Wayan Koti Arta dinyatakan tenggelam dan menghilang saat mencari ikan bersama anaknya I Kadek Sumitra pada Rabu (6/10) lalu. Perahu yang mereka pakai dihantam ombak sehingga membuat korban terjatuh kelaut. I Kadek Sumitra berupaya melalukan pencarian hampir dua jam lamanya. Namun, upaya tersebut gagal sehingga kembali kedarat dan melaporkannya ke nelayan lain. (bud)