https://www.traditionrolex.com/27 Karya Dipersingkat, Pedagang Musiman Pilih Tidak Buka Lapak - FAJAR BALI
 

Karya Dipersingkat, Pedagang Musiman Pilih Tidak Buka Lapak

(Last Updated On: 02/04/2020)

AMLAPURA – fajarbali.com | Karya Ida Bhatara Turun Kabeh yang digelar di Pura Besakih, kecamatan Rendang, Karangasem di persingkat yang sebelumnya selama 21 hari, menjadi tujuh hari. Dipersingkatnya karya setahun sekali ini juga membuat warga Desa Besakih yang biasanya menjadi pedagang musiman memilih tidak membuka lapak dagangan sebagai dampak dipersingkatnya karya karena masih tingginya penyebaran pandemi Virus Corona (Covid-19). 

 

 

Salah seorang warga Desa Besakih, yang biasanya mencoba peruntungan dengan berjualan, Jro Mangku Ganti, mengakui, disingkatnya waktu penyelenggaraan karya Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih membuat masyarakat sekitar Pura Besakih tidak membangun lapak-lapak jualan. Selain itu, pelaksaan karya dipersingkat menyusul merebaknya virus corona (Covid -19). “Biasanya kalau kondisinya tidak seperti ini, masyarakat sudah membangun lapak dagangan,” ujarnya. 

 

Selain itu,kata Mangku Ganti, melihat situasi merebaknya virus corona, ditambah himbaun pemerintah agar masyarakat tidak berbondong-bondong ke Pura Besakih saat pelaksaan upacara ini,  diprediksi jumlah pemedek tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Sehingga warga yang biasanya menjadi pedagang musiman memilih tidak membuka lapak. “Biasanya jauh-jauh hari sudah membangun lapak, ini mungkin karena takut jumlah pemedek yang datang sedikit makanya tidak membuat lapak,” ujarnya lagi.

 

Sementara itu, dari pantuan dilapangan, kondisi lokasi parkir di areal Pura Besakih masih cukup lenggang. Biasanya, lima hari jelang puncak karya ratusan lapak pedagang yang rata-rata dari Desa Besakih sudah mulai membangun tempat berjualan. Selain diarea parkir, kondisi serupa juga terjadi disepanjang jalan di dekat Setra sepi dari lapak dagangan.

 

Sedangkan ketua Panitia Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, Jro Mangku Widiarta, menyampaikan, dipersingkatnya karya di Pura Besakih berdasarkan keputusan yang didapat saat paruman bersama dengan PHDI Bali. Awalnya, karya setahun sekali ini akan dilaksanakan selama 21 hari, akan tetapi dipersingkat menjadi tujuh hari. Dikatakan,puncak karya akan dilaksanakan pada 7 April mendatang, ida bhatara akan nyejer sampai 14 April depan. “Beberapa eedan upacara juga ditiadakan, seperti melasti ke Tegal suci juga ditiadakan,hanya nunas tirta ketempat melasti,” ujarnya.

 

Selain itu, kata Jro Mangku Widiarta, selama pelaksaan upacara berlangsung hanya akan dijalankan oleh krama desa adat Besakih, dengan tidak melibatkan krama dari luar Desa Besakih. (bud).

 

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pekerja di Sektor Pariwisata di Karangasem, Mulai dirumahkan

Kam Apr 2 , 2020
Dibaca: 16 (Last Updated On: 02/04/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Dampak penyebaran pandemic virus corona (Covid-19) mulai berimbas pada sector ketenagakerjaan. Di kabupaten Karangasem ratusan pekerja yang sebagian besar dari sektor Pariwisata mulai dirumahkan. Hal itu lantaran jumlah wisatawan mengalami penurunan dampak dari penyebaran virus corona di sejumlah Negara. Hal itu […]

Berita Lainnya