Save as PDF
DENPASAR-fajarbali.com
Belakangan tingkah laku para wisatawan asing ke Bali menjadi sorotan. Bahkan, sampai ada yang di deportasi lantaran membuat onar dan melanggar norma-norma hukum yang berlaku. Akan tetapi, tindakan deportasi yang dilakukan tidak serta merta membuat jera. Oleh karena itu, perlu ada sanksi tegas lainnya yang diambil. Salah satunya dengan proses hukum sesuai dengan pelanggaran.
“Jangan hanya di deportasi saja, biarkan mereka menikmati panas dan pengapnya jeruji besi di penjara,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Bali Gusti Putu Budiarta, Minggu (28/05).
Gung Budiarta menyatakan, saat ini baik pemerintah maupun masyarakat ingin mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas. Akan tetapi, dengan adanya tingkah laku para wisatawan asing yang sering diluar batas, tentunya akan sulit untuk diwujudkan. Misalnya saja, tidak taat lalu lintas, ugal-ugalan di jalan, bertindak asusila dan tidak senonoh, hingga bekerja mengambil porsi penduduk lokal. Ketika melanggar, mereka akan di deportasi ke negaranya tanpa biaya.
Dengan adanya wisatawan yang bertingkah aneh-aneh tersebut tentu mencerminkan jika kualitas pariwisata Bali masih tergolong rendah. Wisatawan yang datang seenaknya saja tanpa memperdulikan aturan yang ada. “Seolah-olah dia bisa dengan bebasnya di Bali dan terasa menjadi wisatawan berwisata ke Bali sok paling berkuasa, menjadi raja di Bali dan tidak ada beretika,” tegasnya.
Oleh karenanya, wisatawan yang akan berkunjung ke Bali harus benar-benar menunjukkan bahwa sebagai turis. Yakni datang dengan dilengkapi administrasi lengkap dan benar-benar bertujuan untuk berlibur. Serta dengan bekal cukup selama berlibur ke Bali. Tentunya juga berkelakuan baik.
Caleg DPR RI dari PDIP ini menambahkan, mewujudkan pariwisata Bali berkualitas, diharapkan pemerintah bersama semua stakeholder di Bali lebih gencar melakukan sosialisasi kepada semua travel agent. Bahkan travel agent yang membawa wisatawan ke Bali dan ternyata membuat onar dan berulah di Bali, harus diberikan sanksi tegas. W-011
Save as PDF