MANGUPURA-fajarbali.com | Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa meninjau kondisi korban kebakaran di Br. Batulumbung, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Selasa (8/5/2018).
Penyebab Kebakaran diperkirakan percikan api dari dupa yang mengenai tumpukan kayu bakar di Dapur Rumah keluarga Bapak I Made Darpa, yang diperkirakan mengalami kerugian materi kurang lebih Rp. 20 juta, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
Turut Hadir Damkar Penyelamat Kabupaten Badung, Kepala BPBD Kabupaten Badung, Nyoman Wijaya, Kadis Sosial I Ketut Sudarsana, Kabid Kedaruratan dan Logistik, Ni Nyoman Ermy Setiari, Staf Perbekel Desa Gulingan, Babinkamtibnas, Camat Mengwi yang pada kesempatan ini diwakili oleh Kasi Trantib Ida Bagus Suryana, Kadus Br. Batulumbung I Made Yasa beserta masyarakat setempat.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, turut prihatin atas terjadinya bencana kebakaran yang menimpa Dapur Keluarga Bapak I Made Darpa. “Kami Pemerintah Kabupaten Badung akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk rasa peduli dan prihatin kami terhadap musibah yang dialami. Untuk itu dalam antisipasi saat ini sepanjang belum diperbaiki dapur ini maka kami memberikan bantuan logistik berupa Peralatan Dapur dan sembako untuk beberapa hari kedepan,” ungkapnya.
Dirinya berharap, dengan kehadirannya turun meninjau dapat membangkitkan semangat korban kebakaran. Dirinya menghimbau agar masyarakat selalu waspada kedepan terhadap terjadinya bencana yang mengakibatkan kebakaran. “Untuk kerugian materiil atas bangunan dapur yang terbakar akan ditanggulangi dan ditangani sepenuhnya oleh pemerintah,” ujarnya.
Kepala BPBD Badung, Nyoman Wijaya didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Ni Nyoman Ermy Setiari mengatakan, BPBD Badung memberikan bantuan logistik berupa beras selama masa darurat dua minggu kedepan. Untuk bangunan, nantinya harus ada pengajuan ke pemerintah dan dinas PUPR yang membantu.
“Pemerintah tetap hadir di tengah masyarakat, untuk sementara membantu keperluan primer dalam hal ini alat dapurnya. Kegiatan pasca bencananya ini tentunya sesuai dengan mekanisme yang ada dan boleh dilakukan pembagunan ulang untuk memperbaiki yang sudah rusak terbakar. Untuk kerugian kami masih menunggu hasil rekap dari Perbekel dan desa sehingga kami akan turun ke lapangan bersama dengan instansi terkait dalam hal ini dinas PUPR untuk memprediksi kerugian,” jelasnya. (put)
Save as PDF