AMLAPURA-fajarbali.com │ Lomba gerak jalan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 di kabupaten Karangasem telah berlangsung sejak Senin (8/8) lalu yang dimulai dari tingkat SD, SMP,SMA/SMK kemudian terakhir gerak jalan tingkat umum, pada Kamis (11/8) kemarin. Lomba gerak jalan itu pun selalu dilepas oleh bupati Karangasem, I Gede Dana, yang menariknya lagi bupati tidak saja melepas pasukan namun juga selalu menyempatkan menyambangi satu persatu para peserta yang sedang menunggu dibelakang garis start. Karena sering kejebak macet, bupati juga pulang kerumah jabatan (RJ) dengan mengendari sapeda motor.
Seperti pada Kamis (11/8/2022), usai melepas pasukan nomor urut satu, bupati I Gede Dana langsung berbaur dengan para penonton. Kemudian, bupati pun mendatangi satu persatu peserta gerak jalan ini sambil berdialog dengan peserta. Tidak itu saja, bupati pun sesekali waktu melayani masyarakat yang ingin melakukan swafoto Bersama bupati. “Saya juga ingin memberikan mereka semangat sebelum dilepas dari garis start,” ujar bupati I Gede Dana.
Dikatakan bupati, bahkan diriya tidak akan pulang sebelum peserta yang berada di garis start itu habis. Di hari pertama yakni saat tingkat SD, para peserta jumlahnya ratusan. Begitu juga tingkat SMP dan SMA, meski tidak sebanyak tingkat SD jumlah regunya diatas 60 regu. Dari empat kali melepas gerak jalan, dirinya hanya pulang mendahului saat hari kedua yang kebetulan ada hal yang harus didatangi. “Cuma hari kedua saat gerak jalan tingkat SMP pulang sebelum peserta habis di garis start, biasanya kalau tidak ada hal mendesak, dan masih bisa diundur saya pulang setelah semuanya dilepas di garis staft,” uajrnya.
Gede Dana juga mengakui, tidak pernah capek kalau sudah bisa menyapa masyarakat apalagi mereka adalah para generasi penerus Karangasem. “Mereka adalah generasi penerus yang harus selalu diberikan support, apalagi ikut kan dari seluruh Karangasem, saya pernah mengalami dari Desa lomba ke kota tentu ada rasa kurang percaya diri, tetapi tetap saya ingatkan agar mereka memiliki jiwa optimis,” ujarnya.
Karena keasikan Bersama para peserta, kata bupati, untuk pulang pun harus terjebak kemacetan karena mobil tidak bisa keluar. Bupati pun mengaku tidak kehilangan akal, ia lebih memilih pulang kerumah jabatan (RJ) yang jaraknya tidak kurang dari 1 kilometer dengan mengendarai sepeda motor. Biasanya, sepeda motor dapat pinjam dari petugas satpol PP atau pun dari petugas dishub. Tentu saja, mereka cukup terkejut karena motornya dipinjam “Hari pertama mau pulang macet total, mobil tidak bisa keluar, ya terpaksa pinjam motor petugas dibawa pulang,motornya saya minta agar diambil di rumah jabatan,” ujarnya lagi. (bud).