GIANYAR-fajarbali.com | Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali menggelar Bakti Sosial (Baksos) bertajuk: Sinergitas Peran Sosial Menuju Desa Singapadu Kaler yang Cerdas dan Berbudaya.
Baksos berlangsung selama dua hari, 28-29 Juli 2025, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Gianyar yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) I Wayan Mawa.
Hari pula, Ketua DPDR Gianyar I Ketut Suardana, Ketua Bawaslu Bali I Putu Agus Tirta Suguna, Camat Sukawati I Gede Daging, Perbekel Singapadu Kaler I Made Karjana dan undangan lain.
Rektor UPMI Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., menjelaskan, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari semangat kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, namun juga peduli terhadap pengabdian kepada masyarakat.
"Melalui sinergi dan kolaborasi seperti ini, kita ingin membuktikan bahwa kampus bukanlah menara gading yang jauh dari realitas sosial, melainkan bagian tak terpisahkan dari pembangunan dan kemajuan masyarakat," jelas Prof. Suarta.
Prof. Suarta percaya bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan atau agent of change harus memiliki kepekaan sosial, empati, dan semangat gotong royong.
Sehingga baksos ini menjadi ruang belajar yang sangat berharga: belajar untuk mendengar, melihat, dan merasakan langsung kebutuhan masyarakat. Inilah menurut dia esensi dari Kampus Berdampak.
"Saya mengapresiasi inisiatif dan kerja keras panitia, para mahasiswa, serta semua pihak yang telah bekerja sama demi terselenggaranya kegiatan ini.
Semoga kegiatan bakti sosial ini dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat, serta memberikan manfaat nyata bagi warga sekitar," jelasnya.
Secara khusus Rektor UPMI yang juga Tim Ahli Percepatan Pembangunan Provinsi Bali ini, mengajak masyarakat Singapadu Kaler khususnya, untuk memanfaatkan program Satu Keluarga Satu Sarjana.
Sesuai hasil rapat dengan Gubernur Koster, UPMI diberikan kuota 100 orang calon mahasiswa baru untuk belasan jurusan atau program studi. Selain gratis sampai lulus, penerima manfaat program ini juga mendapatkan bekal sebesar Rp 1.400.000 perbulan.
Prof. Suarta sangat yakin bahwa pendidikan adalah salah satu cara paling efektif merubah nasib. Seperti pengalaman pribadinya, berawal dari anak miskin, berkat kebulatan tekad menempuh pendidikan berhasil membawanya sampai di titik sekarang.
Demikian pula tentang program Bali Bersih Sampah. Ia mengingatkan, salah satu keluhan wisatawan adalah kondisi sampah selain kemacetan. Sehingga, jika semua elemen punya komitmen yang sama, maka magnet Bali sebagai destinasi pariwisata dunia akan semakin kuat.
"Kalau sudah bersih, lingkungannya asti nanti turis datang sendiri. Begitu juga soal kemacetan, Pak Gubernur sudah merancang sejumlah solusi," jelasnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPMI yang juga Ketua Panitia Baksos Prof. I Wayan Widana mengatakan, baksos menerjunkan sebanyak 292 mahasiswa didampingi 69 dosen.
Menurut Prof. Widana, tujuan baksos ini untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi para mahasiswa yang telah diperoleh di kampus UPMI. Kemudian mengembangkan sikap kepekaan sosial, dan peduli terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.
“Tujuan baksos ini juga untuk menjalin kerjasama antara UPMI dengan Desa Singapadu,” kata dia.
Ia mengungkap, terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa. Mulai dari program yang tegak lurus dengan Pemerintah Provinsi Bali, terkait Program Padas, pekarangan kedas, pengurangan sampah plastik, sosialisasi satu keluarga satu sarjana yang mana UPMI adalah salah satu kampus mitra program tersebut dengan kuota 100 orang.
Berikutnya penguatan seni budaya, mendampingi usaha tata rias, peningkatan kemampuan menulis surat dinas, mabawos Bali, bijak ber media sosial, menguatkan pendidikan berbasis deep learning, Bimbingan Konseling dan sebagainya. Setiap prodi memiliki peran masing-masing untuk menguatkan semua bidang yang ada di masyarakat.
Ketua Yayasan PLP PT IKIP PGRI Bali, Drs. IGB Arthanegara, SH., MH., M.Pd., menegaskan bahwa bakti sosial (baksos) merupakan kewajiban yang harus dilakukan bagi mahasiswa maupun kampus Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali.
“Baksos ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui secara langsung kehidupan masyarakat di lapangan,” ungkap Arthanegara.
Menurutnya, melalui baksos ini mahasiswa yang nantinya sebagai calon pemimpin masa depan mampu menghayati lebih dalam kehidupan di desa.
Kepala Desa Singapadu Kaler, I Made Karjana menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas Baksos UPMI Bali di desanya ini. “Terima kasih sudah memilih desa kami, dan kami masyarakat desa menyambut baik,” katanya.
Program yang disampaikan sangat selaras dengan apa yang dilakukan di desanya. “Mudah-mudahan bakso ini berdampak positif bagi pembangunan desa kami,” ujarnya.
Ia melanjutkan, baksos tidak cukup hanya dua hari. Pihaknya juga berharap ke depannya terus berkelanjutan, khususnya pembinaan lebih lanjut.
“Kami siap menjadi desa binaan. Termasuk juga nanti jika ada KKN, kami juga siap. Dan baksos ini adalah awal baik sesuai dengan tema baksos ini, menuju desa kami yang cerdas dan berbudaya,” tandasnya.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam sambutan yang dibacakan Kadisdikpora Gianyar, juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas baksos ini.
Menurut Mahayastra, baksos ini selaras dengan semangat gotong royong yang penuh dengan nilai luhur.
Pihaknya berharap dengan turunnya mahasiswa UPMI ini, mampu lebih dekat terkait permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Baksos ini merupakan kontribusi nyata,” ujarnya mengajak masyarakat menyambut baik kegiatan ini dan berpartisipasi aktif.
