https://www.traditionrolex.com/27 Upaya Pencegahan Stunting Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19 - FAJAR BALI
 

Upaya Pencegahan Stunting Tetap Jalan di Tengah Pandemi Covid-19

(Last Updated On: 06/08/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM menegaskan untuk menggencarkan kembali pencegahan stunting di Bali meskipun saat ini sedang fokus dalam penanganan kasus Covid-19. Hal tersebut ia sampaikan secara virtual, saat membuka acara sekaligus menjadi narasumber pertemuan sosialisasi dan koordinasi LP/LS terkait kebijakan pelaksanaan posyandu.

dr. Suarjaya mengungkapkan, saat ini pandemi Covid-19 memang selalu membayangi setiap kegiatan. Akan tetapi itu bukan masalah bagi Dinas Kesehatan serta layanan memberikan pelayanan terbaiknya. “Kita harus menjalankan program posyandu dengan protokol kesehatan Covid-19. Ini sangatlah penting karena kesehatan masyarakat justru lebih utama. Apalagi untuk menciptakan generasi yang sehat, aktif, dan produktif demi Bangsa dan Negara ini,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, dr Suarjaya menghimbau semua tenaga kesehatan disetiap Kabupaten/Kota melakukan pelayanan maksimal sesuai protokol Covid-19. “Memang kalau ditelaah dari pengertiannya, stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi,” tuturnya.

 

Pihaknya juga menyatakan, faktor lingkungan berperan dalam menyebabkan perawakan pendek. Selain itu, status gizi ibu, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak juga sangat berpengaruh besar terhadap timbulnya stunting pada anak. Asap rokok juga sangat berbahaya bagi perkembangan janin.

 

“Selain faktor lingkungan, juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar perawakan pendek disebabkan oleh malnutrisi (kekurangan nutrisi yang cukup dalam tubuh). Malnutrisi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi. Penyebabnya berupa pola makan yang buruk, kondisi pencernaan, atau penyakit lain,” ungkapnya.

 

Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. “Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis,” papar dr Suarjaya.

 

Dalam kesempatan tersebut, dr Suarjaya menjelaskan, ada beberapa antisipasi untuk mencegah stunting di lapangan, yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. “Nah disinilah tugas dari layanan memberikan pelayanan maksimal,” katanya.

 

Di sisi lain, dr. Suarjaya juga menambahkan, fungsi petugas di layanan adalah memberikan informasi kepada ibu hamil serta pasangannya agar memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup. Juga melakukan kunjungan teratur ke posyandu.

 

Pada sesi terakhir dilaksanakan acara diskusi, dimana ada 3 poin yang menjadi hasil pokok petemuan tersebut yaitu ; Pertama, pelaksanaan posyandu harus digencarkan. Kedua, tetap memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan dengan ketat. Dan ketiga, mengingatkan kepada Desa se-Bali agar membentuk pokja posyandu dan memantapkan fungsinya. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Penyidik Tanya Soal Emoticon Babi Dipostinganya, Ini Pengakuan Jerinx SID

Kam Agu 6 , 2020
Dibaca: 22 (Last Updated On: 06/08/2020) DENPASAR -fajarbali.com |Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol Yuliar Kus Nugroho menjelaskan drummer Superman Is Dead, I Gede Ari Astina alias Jerinx SID sudah menjalani pemeriksaan, Kamis (6/8/2020) pagi.      Kombes Yuliar mengatakan, ada kira-kira satu unsur pencemaran nama baik yang masuk dalam […]

Berita Lainnya