Save as PDF
Narasumber Mr. Jacques Retief, B.A.,M.A.,M.BA., menerima kenang-kenangan dari Rektor UNR Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum.
DENPASAR – fajarbali.com | Persaingan global menuntut kemampuan berbahasa asing yang baik disertai penguasaan teknologi yang mumpuni. Apalagi di kalangan perguruan tinggi, kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris sudah menjadi keniscayaan dalam tugas-tugas akademik dan jurnal.
Pimpinan Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar menyadari betul hal tersebut. Karenanya, sejak 2020 lalu, Rektor Dr. Ni Putu Tirka Widanti, MM., M.Hum., menelurkan Surat Edaran tentang penguatan Bahasa Daerah, Indonesia serta bahasa Inggris bagi seluruh sivitasnya.
SE Rektor UNR mengimbau, setiap Kamis warga kampus berkomunikasi dengan bahasa Bali sebagai turunan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 tahun 2018. Bahasa Inggris digunakan tiap Sabtu. Di luar hari itu, komunikasi dilakukan dengan bahasa Nasional yang baik dan benar.
Setelah dievaluasi akhir 2022, rektor menyadari SE yang ditandatanganinya itu belum maksimal, terutama tentang penggunaan bahasa Inggris. Sehingga, ia mengganti SE menjadi Peraturan Rektor agar lebih kuat.
“Kendalanya kalau pakai bahasa Inggris itu masih malu-malu, takut salah, belepotan dan sebagainya. Inilah hasil evaluasi kami. Sehingga kami datangkan narasumber dari Australia,” kata Rektor Tirka Widanti di sela Kuliah Umum Language Communication Information and Technology UNR, Sabtu (31/12) di Kampus UNR.
Pemaparan materi narasumber ditemani moderator.
Narasumber yang dimaksud, yakni Mr. Jacques Retief, B.A.,M.A.,M.BA, dari Rhodes University, Darwin City, Northen, Territory Australia. Kemampuannya di bidang bahasa Inggris pendidikan diharapkan memberi imbas positif agar Sivitas UNR fasih berbahasa Inggris.
“Ya, minimal kami harapkan mahasiswa setidaknya bisa menggunakan bahasa Inggris yang baik dan benar dalam tugas-tugas kuliah, perjurnalan, skripsi dan tesis. Karena itu kan ada bahasa Inggrisnya. Di abstraksinya,” imbuhnya.
Berbahasa asing, lanjut rektor perempuan pertama di Kampus Perjuangan itu, sebetulnya tidaklah sulit. Kuncinya terletak pada kebiasaan. Sehingga, langkah awalnya harus dilakukan bersama sehingga lingkungan UNR seolah menjadi laboratorium berbahasa yang baik dan benar.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Kegiatan sekaligus Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Gede Wirata, S.Sos., SH., MAP., menambahkan, kuliah umum penguatan berbahasa Inggris dan Teknologi ini merupakan salah satu dari evaluasi total UNR sepanjang 2022.
Terlebih, kata Wirata, UNR mengusung Visi menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan kerakyatan dan Tri Hita Karana pada tahun 2040. “Jadi harus dimatangkan dari sekarang,” jelas dia.
Aldo, mahasiswa FEB menjadi mahasiswa paling aktif dalam kuliah umum.
Wirata melanjutkan, kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan daya saing dan kualitas mahasiswa dan akan diadakan secara berkesinambungan. Turut hadir ratusan mahasiswa dan sejumlah pejabat struktural UNR.
Mahasiswa semakin antusias karena kegiatan berlangsung dialogis. Bahkan untuk memotivasi interaksi mahasiswa, rektor memberikan “hadiah” untuk menyambut tahun baru, Hari Raya Galungan dan Kuningan. (Gde)
Save as PDF