IMG-20250215-WA0001
Pimpinan Perdiknas foto bersama puluhan dosen Undiknas yang menerima reward. 

Undiknas Tambah Amunisi Guru Besar, Doktor dan Dosen Jafung Lektor

DENPASAR-fajarbali.com | Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas), Yayasan yang menaungi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) memberikan reward kepada belasan dosen bertepatan hari Valentine, Jumat (14/2/2025).

Ketua Perdiknas Dr. Anak Agung Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda, menyebut pemberian reward ini sebagai bentuk apresiasi Perdiknas Denpasar kepada dosen tetap supaya termotivasi melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta semangat kerja para dosen Undiknas. 

“Reward ini sebagai motivasi kita. Perdiknas tidak akan memberikan punishment, tetapi ketika dapat reward kecil itu sebetulnya itu punishment,” ujar Gung Eddy saat penyerahan reward.

Pada penyerahan reward kali ini, Perdiknas Denpasar memberikan reward jabatan fungsional (jafung) guru besar kepada Prof. Dr. Ni Nyoman Juwita Arsawati, SH, MH. Prof Juwita sekaligus penerima penghargaan sebagai Guru Besar Pertama Wanita di Fakultas Hukum Undiknas.

Reward berikutnya adalah reward jabatan fungsional (jafung) lektor, yang diserahkan kepada lima orang penerima. Kemudian ada enam orang penerima reward lulus doktor (S3), salah satunya Dr. Ketut Sri Diwya, ST, MIB, MIT, yang juga saat ini menjabat sebagai Bendahara Perdiknas Denpasar.

Selain memberikan reward kepada 12 orang penerima, pada hari Kasih Sayang itu Perdiknas juga menyerahkan uang tali kasih dan uang kesehatan purnabakti untuk karyawan yang telah memasuki usia pensiun. Yang kali ini diberikan kepada I Nyoman Suwirta Adnyana, SS.

Anak Agung Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda mengatakan, tali kasih tersebut merupakan bentuk terima kasih Perdiknas Denpasar atas pengabdian selama ini kepada pegawai yang sudah pensiun. 

Dalam kesempatan itu, Gung Eddy juga mengatakan, selaku Ketua Perdiknas Denpasar pihaknya ingin mengangkat kepemimpinan di organisasi ini dari level komunikasi ke level trust (kepercayaan). Tentu, basisnya adalah data kinerja.

“Saya mencoba untuk itu. Jangan sampai guru ataupun dosen sampai bertanya, saya kapan, saya dapat apa? Tidak lagi pada level komunikasi seperti itu. Saya ingin mereka percaya bahwa Ketua Perdiknas itu memikirkan bawahan, memikirkan pengembangan organisasi, itulah level trust,” papar Gung Eddy.

Selain itu, Gung Eddy juga berpesan kepada para penerima reward untuk senantiasa untuk selalu mengingat mereka yang berkorban dan mereka yang telah membantu, sehingga sukses meraih apa yang diperjuangkan selama ini.

“Kalau tidak ada orang yang berkorban, ada orang yang membantu, yakin Anda sukses? Kalau sudah sukses, jangan lupakan mereka. Jadi, kesuksesan itu sepertiga milik kita, sepertiga milik mereka yang melakukan pengorbanan, dan sepertiga milik mereka yang membantu,” tutur Gung Eddy.

Ketua Perdiknas menambahkan, saat ini ada lebih dari 30 dosen Undiknas yang tengah menempuh studi S3 yang biayanya mendapat bantuan dari pihak yayasan.

“Sekarang ada aturan dari Rektor bahwa harus menempuh S3 di luar Bali sehingga saya akan terbitkan SK ke depan setahun hanya membiayai 6 orang S3 sehingga betul-betul bisa kita biayai penuh,” katanya. 

Salah seorang penerima reward, Prof. Dr. Ni Nyoman Juwita Arsawati, SH, MH, usai penyerahan penghargaan, mengucap syukur dan terima kasih kepada semua pihak atas capaian guru besarnya. Jafung guru besar ini diperolehnya tepat setahun sebelum memasuki masa pensiun.

Kini, dengan telah menyandang gelar profesor, Juwita pun bisa memperpanjang masa pengabdiannya sebagai dosen di Undiknas.

“Tuhan memberikan kesempatan yang luar biasa lagi bagi saya untuk mengabdi di pendidikan, untuk mencerdaskan anak bangsa, bertambah lagi 5 tahun,” kata dia.

Scroll to Top