Tukang Traktor Sawah Dijatah BBM Subsidi 15 Liter

Sedangkan jumlah traktor di Gianyar tetdapat 126 traktor bantuan dari pemerintah pusat, dari 500 subak di Gianyar diperkirakan terdapat 1.200 mesin traktor baik roda dua dan roda empat. “Ada juga kepemilikan individu, kelompok atau memang khusus sebagai tukang traktor,” jelas IB Purnama. 

 Save as PDF
(Last Updated On: 25/09/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Pasca kenaikan harga BBM tukang traktor sawah dan nelayan sempat kelimpungan mendapatkan BBM jenis solar ataupun premium. Bahkan sebelumnya saat BBM kedua jenis itu langka, sempat ada petani yang beralih menanam semangka, mengingat naiknya ongkos traktor lahan sawah. 
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ida Bagus Purnama, Minggu ((25/9/2022) menjelaskan sejak BBM langka dan pasca kenaikan harga BBM, baik petani tukang traktor dan nelayan wajib meminta rekomendasi ke perbekel atau lurah setempat. “Biasanya diajukan oleh ketua kelompok nelayan dan pekaseh subak ke perbekel untuk mendapatkan rekomendasi,” jelas IB Purnama. Usulan selanjutnya dari perbekel mengajukan ke Dinas Pertanian dan selanjutnya diberi rekomendasi mendapatkan BBM subsidi baik solar dan premium. 
 
Ditambahkan, untuk tukang traktor asal luar Bali, juga wajib mengajukan permohonan ke perbekel dan dilanjutkan ke Dinas Pertanian. “Rekomendasi berlaku hanya 30 hari dan memperpanjang lagi setelahnya,” tambahnya. Sedangkan untuk tukang traktor sawah hanya dijatah 15 liter BBM per hari. “Bawa rekomendasi di Pompa Bensin, maksimal boleh ambil 15 liter, untuk sehari,” tambahnya. Sampai saat ini, persoalan BBM baik di nelayan dan tukang traktor sudah tidak ada persoalan. Dimana pekaseh subak dan perbekel sudah sigap memperjuangkan BBM bagi kebutuhan petani. 
 
Dari data yang ada, di Gianyar terdapat 954 nelayan yang aktif tersebar dari Desa Lebih (bagian timur) sampai Desa Ketewel (paling barat). Nelayan-nelayan ini sebagian besar  menggunakan BBM jenis pertalite. Sedangkan jumlah traktor di Gianyar tetdapat 126 traktor bantuan dari pemerintah pusat, dari 500 subak di Gianyar diperkirakan terdapat 1.200 mesin traktor baik roda dua dan roda empat. “Ada juga kepemilikan individu, kelompok atau memang khusus sebagai tukang traktor,” jelas IB Purnama. 
 
Sebelumnya, Pekaseh Subak Pering Tengah, I Ketut Sulendra menyebutkan kebijakan tersebut sangat membantu petani dan pekerja traktor. “Ya, sangat terbantu. Kita siapkan data pemilik traktor dan ajukan ke kantor desa minta rekomendasi,” jelasnya. Diakui juga sebelumnya, saat BBM langka, ada beberapa petani memilih menanam palawija dan semangka karena kesulitan mendapat BBM.sar
 Save as PDF

Next Post

Komit Wujudkan Zero Waste, Gianyar Gandeng Empat Perusahaan

Ming Sep 25 , 2022
“Saya ingin Gianyar zero waste, TPA Temesi zero waste, tidak ada lagi tumpukan sampah, melalui kerjasama ini kita akan wujudkan Gianyar yang nol sampah,” tegas Bupati Mahayastra.
IMG-20220925-WA0005-060f8f45

Berita Lainnya