Tokocrypto Bawa “Beach House” ke Coinfest Asia 2025, Siap Arungi Gelombang Web3 di Bali

Tokocrypto Beach Hous Coinfest Asia[1]
Bali jadi pusat diskusi industri kripto global lewat Coinfest Asia dan Beach House.

DENPASAR-fajarbali.com | Tokocrypto, pedagang aset kripto terkemuka di Indonesia, mengumumkan partisipasinya sebagai sponsor utama dalam Coinfest Asia 2025. Acara Web3 terbesar di Asia ini akan digelar pada 21–22 Agustus 2025 di Bali. Mengusung tema “Full Moon,” Coinfest Asia 2025 menjadi simbol fase penuh industri Web3 pasca-halving Bitcoin, serta integrasi teknologi blockchain dan kecerdasan buatan (AI) yang makin masif. Partisipasi Tokocrypto menegaskan peran strategis Indonesia sebagai pemain kunci dalam ekosistem aset digital global.

Sebagai bagian dari perhelatan akbar ini, Tokocrypto akan mengadakan acara sampingan eksklusif, Tokocrypto x Binance Beach House, yang digelar pada 22 Agustus 2025 di Tabanan, Bali. Dengan tema “Surfing the Next Crypto Wave: Innovation, Adoption, and Beyond,” acara ini dirancang sebagai titik temu vital bagi pengembang, investor, regulator, dan komunitas kripto. Tujuannya adalah untuk bertukar wawasan, memperluas jaringan, dan membangun kemitraan strategis di tengah suasana santai dan produktif khas Bali.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menyatakan bahwa keikutsertaan perusahaannya di Coinfest Asia 2025 merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi Indonesia di peta industri aset digital dunia. “Coinfest Asia adalah ajang penting bagi para pelaku Web3 di Asia untuk bertemu, berdiskusi, dan membentuk masa depan industri. Melalui Beach House, kami ingin menyediakan ruang inklusif, di mana semua pihak bisa berkolaborasi dan menciptakan inovasi bersama,” ujar Calvin.

Acara ini akan dihadiri oleh deretan tokoh terkemuka, termasuk Calvin Kizana sendiri, Rachel Conlan (CMO Binance), dan Bonifacio Renanda (Project Lead TKO). Kolaborasi lintas industri diperkuat dengan kehadiran mitra ekosistem seperti Yield Guild Games (YGG), Manta Network, Stakestone (STO), TKO Token, dan Hooked. Acara ini juga didukung oleh mitra prestise Tokocrypto, yakni JTB Indonesia dan Baller.

BACA JUGA:  Pelatihan Kopi Barista Gianyar Sukses Lahirkan Wirausaha

Berbeda dari forum formal pada umumnya, Tokocrypto x Binance Beach House dirancang untuk memadukan suasana pantai Bali yang santai dengan diskusi strategis seputar tren terkini di industri Web3. Para peserta dapat mengikuti berbagai agenda menarik seperti talkshow, sesi networking, dan diskusi panel yang membahas isu-isu krusial, mulai dari regulasi, keamanan aset digital, hingga peluang investasi di pasar Asia. Tokocrypto berharap acara ini dapat menjadi katalisator bagi kolaborasi lintas negara dan memperkuat posisi Asia sebagai pusat inovasi Web3.

Di tengah momentum global, Asia menjadi salah satu pusat adopsi kripto terbesar di dunia. Chainalysis bahkan menempatkan Indonesia, India, Vietnam, dan Filipina di peringkat 10 besar negara dengan adopsi kripto tertinggi. Perkembangan pesat ini didukung oleh meningkatnya volume transaksi dan minat masyarakat terhadap aset digital. Hingga pertengahan tahun 2025, nilai transaksi aset kripto di Indonesia telah mencapai Rp224,11 triliun, dengan 15,07 juta investor terdaftar.

Calvin Kizana juga menyoroti gagasan pembentukan cadangan Bitcoin nasional sebagai langkah diversifikasi aset negara dan mitigasi risiko fluktuasi ekonomi global. Ide ini dinilai dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian digital dan memberikan sinyal positif ke pasar internasional. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyarankan agar Danantara, pengelola dana investasi alternatif, mulai mengeksplorasi instrumen investasi digital yang memiliki legalitas dan underlying kuat, seperti Real World Asset (RWA) yang ditokenisasi. Aset riil yang ditokenisasi, seperti properti atau proyek infrastruktur, dinilai lebih konkret dan lebih mudah diterima dalam kerangka hukum.

Dengan potensi besar dari 277 juta penduduk dan penetrasi internet yang mencapai 79%, Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Rata-rata 500 ribu pengguna kripto baru setiap bulan menegaskan minat tinggi masyarakat terhadap teknologi blockchain. “Momentum ini harus dimanfaatkan untuk membangun ekosistem Web3 yang aman, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan dukungan regulasi yang adaptif, kolaborasi lintas sektor, dan keterlibatan aktif komunitas, kita bisa menjadikan Indonesia bukan hanya pasar, tapi juga pemain kunci dalam inovasi Web3 di Asia,” tutup Calvin. (M-001)

Scroll to Top