MASA MLPS anak didik tahun ajaran 2024/2025 TK Pelita Desa Ubung Kaja, Denpasar.
DENPASAR-fajarbali.com | Kepercayaan masyarakat terhadap TK Pelita Desa, yang terletak di Jl. Nuansa Kori, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, meningkat signifikan.
Salah satu indikatornya dengan meningkatnya perolehan anak didik tahun pelajaran baru 2024/2025 sejumlah 43 anak yang dibagi ke dalam dua kelas. Anak-anak baru telah mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kepala TK Pelita Desa Ubung Kaja, Komang Emi Suastini, di sela rapat dengan orangtua/wali anak didik, Sabtu (27/7/2024), menjelaskan, lembaga pendidikan pra-sekolah yang dikelola Pemerintah Desa Ubung Kaja itu menerapkan Kurikulum Merdeka.
Yang menarik, menurut Emi, para orangtua anak didik diberikan kesempatan untuk mengajar pada hari/jam tertentu. Misalnya saat hari Purnama, orangtua yang berkenan, bisa berbagi tentang doa sehari-hari yang sederhana untuk anak-anak penganut Hindu.
Pun demikian orangtua yang berprofesi sebagai dokter, polisi, pengusaha dan sebagainya punya kesempatan yang sama untuk ‘sharing’ kepada anak-anak. Materi dan cara penyampainannya tentu didampingi oleh para guru yang merupakan ‘pawangnya’ anak-anak.
Anak didik diajarkan cara menggosok gigi yang baik dan benar.
“Kami yakini kesuksesan sebuah proses pendidikan harus melibatkan tiga hal, yakni sekolah, lingkungan dan para orangtua. Ini sesuai dengan karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar,” kata Emi.
Meski dikenal dengan sekolah dengan biaya paling terjangkau di Denpasar, TK Pelita Desa, menurutnya berkomitmen memegang visi membentuk dan mengembangkan anak didik yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia. Serta cinta lingkungan melalui pembelajaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Sedangkan misinya, membentuk dan meningkatkan sikap prilaku anak didik dalam kehidupan sehari-hari meliputi agama, moral, displin dan berbudaya, mengembangkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga anak ceria mengikuti pembelajaran, mewujudkan anak yang peduli terhadap lingkungan, menjadikan anak siap mandiri dan cakap dan emupuk rasa kebersamaan.
“Tujuan utama kami membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, social, emosional, kognitif, fisik, motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar,” jelas Emi.
Seperti TK/PAUD pada umumnya, TK Pelita Desa menerapkan Bahasa Inggris setiap Rabu, bahasa Bali setiap Kamis plus mengenakan pakaian adat. Untuk melukis/menggambar dipilih tiap Sabtu.
Selain itu, belasan kegiatan berupa, lomba, parade, perpisahan, edukasi, kesehatan dan kegiatan di luar sekolah juga dipersiapkan untuk anak didik selama mereka menempuh pendidikan di TK itu. Terbaru, pihak sekolah akan merayakan ulang tahun setiap anak di sekolah bersama teman dan gurunya.
Ide ini didasari atas adanya anak yang ingin hari kelahirannya itu dirayakan secara ceria. Para orangtua pun mendukung sepenuhnya dengan iuran sangat terjangkau.
“Kami menyerap aspirasi dan inspirasi dari semua orangtua anak-anak. Ada juga yang mengusulkan anak-anak dibuatkan buku tabungan. Kami tentu tampung dan sampaikan ke yayasan selanjutnya,” jelasnya.
TK Pelita Desa juga berencana membuka kembali les di luar jam sekolah khusus untuk mengasah kemampuan dasar membaca, menulis dan menghitung (calistung) di sekolah. Khusus untuk program ini, bersifat sukarela alias tidak diwajibkan bagi seluruh anak.