Tiga Pelajar Aniaya Temannya Sendiri Gegara Dicurigai Sebarkan Video Merokok di Toilet

IMG_20250516_155655
PENGEROYOKAN-Aksi pengeroyokan terhadap pelajar dimediasi aparat kepolisian.

Loading

DENPASAR -fajarbali.com |Aksi pengeroyokan menimpa seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Denpasar, berinisial AANDP (16). Korban mengalami aksi kekerasan oleh tiga rekanya sesama pelajar, usai pulang sekolah di Jalan Mertasari V, Banjar Mergaya, Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, pada Kamis 15 Mei 2025. 
 
Tiga rekannya itu belakangan diketahui berinisial SA, RE dan INA. Ketiganya mengamuk hingga menganiaya korban karena dicurigai menyebarkan video merokok saat mereka berada di toilet sekolah. Aksi pengeroyokan itu viral di media sosial dan orang-orang yang terlibat dipanggil Polisi untuk diberikan pembinaan. 
 
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi dikonfirmasi, pada Jumat 16 Mei 2025, membenarkan ketiga pelaku mencurigai korban adalah penyebar video tersebut. Nah, ketika pulang sekolah para pelaku mengajak korban bertemu di TKP. 
 
Para pelaku bertanya mengapa menyebarkan video tersebut ke guru. Tapi korban berkelit tidak ada menyebarkan video. Menerima jawaban yang ridsk sesuai dengan tudingan ini, para pelaku marah.
 
"Para pelaku emosi dan memukulnya. Mereka menendang dan meninju korban," ungkap AKP Sukadi. 
 
Sebenarnya, ketika pemukulan terjadi, rekan-rekan korban ada disana. Namun tidak ada yang berani melerai perkelahian tersebut. Bahkan, mereka merekam video dan disebarkan ke media sosial dan langsung viral. 
 
Sehingga video viral itu direspons aparat Polsek Denpasar Barat yang segera melakukan penelusuran ke sekolah. Akibatnya, pihak sekolah dari mulai korban, pelaku, hingga sekolah dipertemukan di mapolsek Denpasar Barat. 
 
Dari versi guru BK, membenarkan adanya siswa, termasuk para pelaku diberi pembinaan karena rokok di toilet sekolah. Mereka diketahui rokok setelah guru BK melihat sebuah video. 
 
"Guru BK kaget, sore hari beredar video siswa mereka melakukan kekerasan," beber AKP Sukadi. 
 
Sekolah langsung gerak cepat memanggil semua pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Melalui kesempatan itu kepala sekolah meminta orang tua murid untuk mengawasi anak-anak di luar jam sekolah. 
 
"Sangat disayangkan peristiwa itu terjadi. Peristiwanya di luar Sekolah, namun mereka masih mengenakan pakaian seragam sekolah. Setelah dimediasi baik korban maupun pelaku sepakat untuk damai," tandasnya. R-005 
Scroll to Top