The Balvenie Persembahkan The Makers Project di Bali

IMG-20250815-WA0001
Instalasi ‘Wang Sinawang’ dari The Balvenie The Makers Project berkolaborasi dengan Lianggono dari Studio Lianggono di Jia CURATED 2025.

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Sebagai partner utama Jia CURATED 2025, The Balvenie menghadirkan The Makers Project di Bali, berkolaborasi dengan seniman multidisipliner Indonesia, Lianggono dari Studio Lianggono.

Berakar pada wujud apresiasi akan craftsmanship yang telah teruji oleh waktu, kolaborasi istimewa ini, menghadirkan Wang Sinawang—sebuah instalasi penuh makna yang terinspirasi dari Five Rare Crafts The Balvenie, di antaranya Home Grown Barley dan Malting Floor. 

Berlokasi di pusat kreatif Bali Festival Park dari 14 hingga 18 Agustus 2025. Kolaborasi ini membuka perspektif baru akan pembuatan whisky terbaik yang direpresentasikan melalui kreativitas dan craftsmanship dari industri seni dan desain di Indonesia.

Melanjutkan komitmennya terhadap tradisi, The Balvenie terus mengumandangkan Five Rare Crafts melalui kampanye tahunannya, The Makers Project. 

Sebagai satu-satunya distillery di Skotlandia yang menerapkan Five Rare Crafts dalam pembuatan whisky—Home Grown Barley, Malting Floor, Copper Stills, Cooperage, dan bimbingan dari Malt Master—setiap botol menjadi cerminan dari waktu, ketelitian, dan tangan-tangan terampil yang membentuknya. 

The Makers Project merayakan sosok-sosok di balik tradisi ini: para perajin berdedikasi yang bekerja dalam keheningan dan keterampilan penuh presisi yang menghadirkan karakter dalam setiap tetesnya. 

Melalui kolaborasi di Bali ini, The Balvenie mengundang para tamu untuk kembali terhubung dengan nilai craftsmanship, tradisi, dan proses berkarya yang dijalani dengan penuh ketulusan dan makna yang mendalam.

Lianggono dari Studio Lianggono, menceritakan "Wang Sinawang" merupakan sebuah istilah Jawa yang bercerita akan keindahan waktu berproses. 

"Mengajak kita untuk menunggu tanpa terburu, melihat, merasakan, dan mengapresiasi. Keindahan tidak hanya terletak pada apa yang diciptakan, tetapi juga pada bagaimana sesuatu itu dibuat—dibentuk oleh proses, oleh waktu, dan oleh keterampilan tangan manusia yang tidak dapat tergantikan oleh mesin," kata Lianggono.

BACA JUGA:  Melodi yang Hapuskan Sunyi, di Bali Mandara Nawanatya

"Melalui repetisi dan dedikasi, menjadi sebuah wujud cinta,” imbuhnya. 

Di instalasi ini, lanjutnya, para tamu diajak untuk melambat sejenak dan meresapi lingkungan imersif yang dipenuhi tekstur alami, ritme suara, dan visual berlapis — setiap elemen menggemakan ritme berulang yang tenang, ketekunan, dan keterampilan yang membentuk setiap langkah dalam pembuatan whisky.

Sebagai bagian dari The Makers Project: Wang Sinawang, The Balvenie mengundang para tamu untuk merasakan eksplorasi sensori yang memadukan keterampilan, budaya, dan koneksi di Bali Festival Park, yang terbuka untuk umum pada tanggal 14–18 Agustus, pukul 12.00 hingga 22.00setiap harinya. 

Berpusat pada instalasi Wang Sinawang karya Studio Lianggono, pengalaman ini membawa pengunjung masuk ke dalam ruang meditatif yang dibentuk oleh tekstur alami, lanskap suara berlapis, dan narasi visual—mencerminkan kesabaran dan presisi yang menjadi inti dari tradisi pembuatan whisky The Balvenie. 

Sepanjang pameran, pengunjung dapat menikmati pertunjukan langsung yang dijadwalkan di dalam instalasi serta whisky flight tasting yang dikurasi.

Untuk menandai peluncuran The Makers Project di Bali, sebuah acara whisky dinner yang intim digelar pada tanggal 13 Agustus di area The Balvenie, khusus bagi tamu undangan terkurasi. 

Malam tersebut menampilkan menu khas Nusantara yang dikreasikan oleh Chef Wayan Kresna Yasa dari Kaum Restaurant, dipadukan dengan rangkaian single malt terbaik dari The Balvenie. Dipandu oleh Jyri Pylkkänen, South East Asia Regional Malts Brand Ambassador dari William Grant & Sons, sesi tasting dimulai dengan The Balvenie DoubleWood 12 Year Old, yang dikenal dengan cita rasa manis, nutty flavor, dan rempah yang lembut. 

Para tamu kemudian mengeksplorasi kekayaan tropis dari The Balvenie Caribbean Cask 14 Year Old, diikuti oleh keseimbangan elegan dari vanila, kayu oak, dan karakter floral dalam The Balvenie French Oak 16 Year Old.

BACA JUGA:  Pemuteran Bay Festival Dibuka

“Kami terus mencari kesempatan untuk berkolaborasi dengan individu yang memiliki semangat yang sama dalam menciptakan hal-hal luar biasa. Kolaborasi kami dengan Lianggono dari Studio Lianggono adalah contoh sempurna dari hal tersebut, karena nilai-nilai dalam karyanya selaras dengan nilai-nilai kami," ujar Jyri Pylkkänen, South East Asia Regional Malts Brand Ambassador dari William Grant & Sons.

Untuk The Makers Project tahun ini, pihaknya mengaku bangga dapat menghadirkan kesempatan bagi para konsumen untuk memulai sebuah perjalanan unik dan merasakan langsung pengalaman dari distileri whisky yang dibuat dengan sepenuh hati ini.

Scroll to Top