https://www.traditionrolex.com/27 Tertunda, Pelebaran Shortcut Canggu Kembali Dikaji - FAJAR BALI
 

Tertunda, Pelebaran Shortcut Canggu Kembali Dikaji

(Last Updated On: 06/07/2020)

MANGUPURA – fajarbali.com | Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kabupaten Badung kembali mengkaji pelebaran Jalan Shortcut Canggu Tibubeneng yang rencananya dilakukan tahun 2021. Namun, jika tidak ada masalah soal anggaran. 

Kepala Dinas PUPR Badung IB Surya Suamba mengakui, kajian terkait pelebaran jalan Shortcut Desa Canggu  menuju Desa Tibubeneng kembali dilakukan. Hal tersebut untuk menghindari kemacetan yang kerap kalu terjadi.

 

“Sebenarnya tahun ini kita usulkan, tapi karena ada wabah Covid-19 dan refocusing anggaran, kita tunda proyeknya,” ungkapnya, Senin (6/7/2020).

 

Pihaknya mengaku untuk pembebasan lahan saja, sebelumnya diplotkan pagu anggarannya sebesar Rp 30 miliar untuk pembebasan lahan 700 meter. “Sementara kita kaji kembali, setelah selesai Feasibility Study (FS) kita sosialisasikan kepada masyarakat, terutama pemilik lahan untuk pembebasan lahannya,” tuturnya.

 

“Ini masih kajian FS, terkait siapa yang kena lahannya, luasnya berapa dan yang lainnya. Tapi kalau tahun depan belum ada anggaran, kita kemungkinan tunda lagi,” tegasnya lagi.

 

Sementara, Camat Kuta Utara Putu Eka Permana mengakui,.jika jalan Shortcut Canggu -Tibubeneng perlu dilakukan perbaikan atau pelebaran. “Selain perbaikan trotoar yang dilaksanakan jalan Shortcut Canggu – Tibubeneng, Canggu – Pererenan juga masih perlu diperbaiki,” katanya.

 

Pihaknya memaklumi, juka penggunan anggaran difokuskan untuk penanganan covid-19 yang ada di Kabupaten Badung. “Sementara gotong royong, kan ada refocusing untuk penanganan covid-19. Untuk trotoar sudah dilaksanakan,” tungkasnya.

 

Sebelumnya, Prebekel Canggu, Nengah Lana mengakui  infrastruktur pendukung pariwisata di Canggu kurang mendukung. Seperti infrastruktur jalan, trotoar, lampu penerangan jalan dan lainnya masih belum ada perbaikan. Padahal daerah Canggu dan sekitarnya juga menjadi bagian penyumbang Pendapatan Badung.

 

“Infrastruktur jalan trotoar, lampu penerangan jalan ada 250 titik kekurangan di desa kami,” katanya.

 

Tak hanya itu, pihaknya pun mengaku perlu adanya penataan pantai, terlebih Canggu sangat diminati oleh wisatawan.  Begitu juga kemacetan yang kerap menyelimuti antara Canggu dan Tibubeneng tepatnya di jalur shortcut yang mempertemukan dua daerah tersebut. Padahal jalan tersebut sejatinya jalan subak namun kini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat mau pun wisatawan.  

 

“Jadi jalur shortcut antara Canggu dan Tibubeneng itu juga bisa diperlebar dan diperbaiki, karena di sana kerap terjadi kemacetan. Kalau ditutup dampaknya juga kemacetan di daerah lainnya,” jelasnya sembari mengatakan pelebaran shotcut itu sudah kita usulkan dari tahun 2016.

 

Ia pun menyadari, jika jalan umun tidak bisa diperlebar lagi. Hanya saja pihaknya hanya menginginkan pelebaran shortcut saja. Bahkan terkait dengan pelebaran pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan pemilik lahan.

 

“Saya sudah bilang kepada beberapa pemilik lahan jika ada pelebaran jalan shortcut,” tungkasnya.(put).

 

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Hujan Lebat, Rumah Warga di Munduk Anyar Longsor

Sen Jul 6 , 2020
Dibaca: 18 (Last Updated On: 06/07/2020)NEGARA – fajarbali.com | Hujan lebat yang terjadi di Jembrana pada Minggu (5/7/2020) dari sore hingga malam mengakibatkan longsor. Musibah tanah longsor itu, menimpa rumah Ketut Supiada salah satu warga di Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.    Save as PDF

Berita Lainnya