Target Jadi Pusat Perdagangan Internasional, HIPMI Bali Perkuat Sinergi dengan Kementerian Perdagangan

IMG-20250116-WA0003
Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri (tengah) menjadi narasumber FGD "Sinergi Kemendag-HPMI Mewujudkan Bali sebagai Pusat Perdagangan Internasional, di Beachwalk Mall, Kuta, Rabu (15/1/2025).

MANGUPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agung Bagus Pratiksa Linggih, ingin mewujudkan Bali sebagai pusat perdagangan internasional.

Cita-cita ini sangat relevan mengingat Bali adalah destinasi pariwisata dunia. Terlebih produk-produk lokalnya bisa diterima di seluruh dunia.

Langkah besar tersebut dimulai dengan membangun sinergi bersama, salah satunya dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.

"Kami awali dengan menggelar diskusi kelompok terpumpun (FGD) yang dihadiri langsung Ibu Wamen. Kami sangat senang dikunjungi Ibu Wamendag," kata pemilik saapaan Ajus Linggih itu, di lokasi FGD, Beachwalk Mall, Kuta, Badung, Rabu (15/1/2025).

Ajus Linggih menambahkan, di Bali banyak UMKM yang sebenarnya sudah go international. Namun, masih perlu bimbingan juga untuk masalah desain, produksi dan lainnya.

"Astungkara pengusaha-pengusaha di Bali, karena Bali sebagai jendela Indonesia untuk dunia bisa bersaing hingga luar negeri," ujarnya.

HIPMI Bali akan bersinergi dengan Kemendag untuk membantu UMKM khususnya untuk anggota HIPMI.

"Saya mengajak UMKM di Bali gabung dengan HIPMI sehingga kepentingannya bisa diakomodir oleh pemerintah. UMKM inikan perlu berkelompok. Pemerintah tidak bisa membantu perorangan. Sampai saat ini anggota HIPMI 700 orang. Kita target bisa sampai 1000 anggota," harap Ajus Linggih.

Ia pun berharap kepada pemerintah untuk memfasilitasi pengenalan produk-produk Bali, terutama saat acara peringatan Kemerdekaan RI di kantor Kedutaan Besar RI di seluruh dunia.

Sementara itu, Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri yang menjadi narasumber pada FGD itu menyampaikan bahwa Kemendag saat ini berfokus pada peningkatan ekspor melalui tiga progam utama, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan UMKM "BISA" ekspor.

BACA JUGA:  Rayakan HUT ke-76 RI, PT Indonesian Paradise Property Tbk Berbagi Kasih

Menurut Dya Roro, Bali mempunyai potensi produk-produk layak ekspor seperti fesyen, furnitur, kosmetik, hingga makanan dan minuman.

"Kemendag akan melakukan upaya khusus untuk mendorong terbentuknya ekosistem pro-UMKM melalui program UMKM BISA ekspor yang memberikan akses dan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pembinaan, pemasaran, dan permodalan," ujar Dyah Roro.

Wamendag menambahkan, pameran Trade Expo Indonesia (TEI) bisa menjadi salah satu tempat promosi bagi produk UMKM unggulan untuk lebih dikenal. Para pelaku usaha bisa memanfaatkan perwakilan perdagangan yang ada di luar negeri dan juga bisa memanfaatkan perjanjian perdagangan yang sudah terjalin, sehingga pelaku UMKM bisa memperoleh akses pasar yang lebih luas.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan mantan anggota DPR RI ini untuk melihat produk-produk UMKM berupa kerajinan tangan seperti perhiasan, gelang, kerajinan kayu dan rotan.

"Kami memberi apresiasi HIPMI Bali terutama yang tergabung dalam Asosiasi Pengelolah Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bali. Sebab melalui asosiasi ini banyak sekali para pelaku usaha yang kreatif di Bali, banyak produk UMKM yang go internasional," pungkasnya.

Selama kunjungan kerjanya ke Bali, Wamendag juga mengunjungi sejumlah UMKM di beberapa kabupaten di Pulau Dewata.

Scroll to Top