AMLAPURA-fajarbali.com | Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), yang merupakan salah satu program QUICK WINS Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, secara resmi diluncurkan secara nasional dengan pusat kegiatan di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Di Provinsi Bali, peluncuran program ini dipusatkan di TPA Tresna, Kabupaten Karangasem.
Acara peluncuran di Karangasem dihadiri oleh Asisten I Setda Karangasem mewakili Bupati Karangasem, Ketua TP PKK Kabupaten Karangasem, dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I, I Wayan Purna, S.Sos, M.Si, Bupati Karangasem menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Program TAMASYA.
“Program ini sangat penting dalam membentuk generasi emas Indonesia. Dengan pengasuhan yang tepat sejak dini, kita membangun pondasi kuat bagi masa depan anak-anak Karangasem,” ujarnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr Ni Luh Gede Sukardiasih, M,For.,M.A.R.S. menjelaskan bahwa Program TAMASYA tidak hanya menghadirkan ruang pengasuhan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, tetapi juga mencakup pendekatan menyeluruh terhadap pengembangan anak.
Program TAMASYA dirancang sebagai inovasi pengasuhan yang terintegrasi, untuk membantu keluarga Indonesia, khususnya orang tua bekerja, agar tetap produktif tanpa mengabaikan tumbuh kembang anak.
"Selain pengasuhan anak, TAMASYA juga meningkatkan kompetensi para pengasuh melalui kelas daring gratis TAMASYA di KERABAT dan pembelajaran mandiri di SiBima Kelas BKB EMAS, menyediakan stimulasi serta pemantauan tumbuh kembang anak yang dilaporkan kepada orangtua dalam bentuk rapor tumbuh kembang, serta melibatkan orangtua dalam proses pengasuhan melalui kelas parenting,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sistem rujukan juga disiapkan apabila ditemukan hambatan dalam tumbuh kembang anak.
“Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh optimal. Sistem rujukan akan menghubungkan anak-anak yang mengalami kendala perkembangan dengan tenaga ahli atau fasilitas kesehatan yang sesuai,” ungkapnya.
TPA Tresna sendiri telah berdiri sejak tahun 2008 yang berlokasi di pusat Kota Amlapura, di lingkungan pemerintahan Kabupaten Karangasem.
“Anak-anak kami berjumlah 40 orang yang terdaftar di sistem Dapodik Dinas Pendidikan. Mayoritas orangtua mereka adalah PNS di lingkungan Pemda Karangasem. Kami memiliki 8 orang pengasuh yang semuanya sudah mengikuti kelas daring gratis TAMASYA di KERABAT dan pembelajaran mandiri di SiBima Kelas BKB EMAS, tegas Kepala TPA Tresna, Zera monica Malon.
Zera menyambut baik program ini dan menyatakan kesiapan lembaganya untuk menjadi lokasi percontohan di Bali.
“Program TAMASYA memperkuat peran kami dalam memberikan pengasuhan berkualitas. Kami siap mendukung pelaksanaan program ini demi tumbuh kembang anak yang lebih baik,” katanya.
Dalam kesempatan peluncuran tersebut, Bali menjadi salah satu provinsi yang disapa langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag.M.Pd.
Dalam sambutannya secara daring, menteri menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Karangasem, atas komitmen dan dukungannya terhadap berbagai program Kemenko PMK dan BKKBN, khususnya Program TAMASYA.
“Terima kasih kepada Pemda Bali dan Karangasem yang telah menjadi bagian penting dalam upaya penguatan pengasuhan anak melalui TAMASYA. Kita sama-sama berharap TAMASYA akan berkontribusi positif dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045” ujar Wihaji.
Program TAMASYA diharapkan menjadi model pengasuhan berbasis komunitas yang menyentuh aspek fisik, emosional, dan kognitif anak secara holistik. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, TAMASYA menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal di seluruh Indonesia.